PEKANBARU - Riau harus mewaspadai banjir yang terjadi di lahan gambut. Pasalnya, Riau memiliki 4,8 juta hektar lahan gambut yang tersebar di pedesaan.

Dosen Universitas Islam Negeri (UIN) Suska Riau, DR Elviriadi mengatakan, lahan rawa gambut yang rawan banjir meliputi Kabupaten Kepulauan Meranti, Semenanjung Kampar dan Rohil.

''Sungai Tohor di Meranti itu canal blockingnya harus dibuka cepat cepat, kalau tidak, pemukiman masyarakat akan tenggelam dan tanaman sagu akan bisa mati,'' ujar Kepala Departemen Perubahan Iklim Majelis Nasional KAHMI itu juga mengingatkan

Dikatakan, saat ini rawa gambut sudah kehilangan fungsi sebagai penyimpan air di musim hujan, dan pelepas air di kala kemarau. ''Jadi banjir bumi Lancang Kuning ini metofora doa Nabi Nuh, dari atas curah hujan tak tertampung sungai, dari bawah rawa gambut tak bisa "menolong" (berfungsi) manusia sebagai majikannya,'' ujar alumni UKM Malaysia itu menambahkan.

Dikata, tasik dan waduk alami desa sebagai retensi curah hujan telah tertimbun tanah. ''Akibat itu, ketinggian air terus meningkat tahun tahun ke depan. Pola pembangunan, perubahan iklim dan perusakan ekologis membuat pikiran kita buntu,'' ujar anak jati Selatpanjang ini. ***