BANDUNG - Masyarakat Kalimantan Tumur (Kaltim) boleh bangga. Pasalnya, Tim Manajer Gulat Kaltim, Said Amin menjunjung tinggi sportivitas dan tidak memaksakan pegulatnya harus menang dalam setiap pertandingan. 

Makanya, mantan pegulat yang sudah 10 tahun memimpin gulat Kaltim ini menyerahkan sepenuhnya kepada Dewan Juri Gulat untuk keputusan  hasil pertandingan semifinal Gaya Bebas kelas 65kg yang mempertemukan pegulat Kaltim, Asriansyah melawan pegulat tuan rumah Jawa Barat, Bagus di GOR Saparua Bandung, Senin (26/6/2016). 

"Dalam dunia olahraga kalah dan menang itu hal biasa. Kami tidak memaksakan harus.memang. Jadi, saya serahkan sepenuhnya keputusan kepada Dewan Juri. Itu kan hak mereka. Kalau itu memang hak Kaltim pasti akan kami dapatkan," kata Said Amin yang ditemui GoNews.co usai melakukan pengarahan kepada Tim Gulat Kaltim di halaman GOR Saparua Bandung. 

Dalam pertandingan semifinal itu, kata Said, Asriansyah yang menangkan pertandingan dengan skor 2-1 atas Bagus. "Saya tahu persis siapa yang menang karena saya sendiri mantan pegulat," kata Said yang terus mengabdikan dirinya membangun gulat Kaltim. 

Mengenai adanya kericuhan akibat ketidakpuasan atas penilaian juri, Said Amin mengaku sudah berusaha menenangkan pasukannya. "Terus terang, Tim Gulat Kaltim hadir di PON XIX bukan mencari masalah tetapi mencari prestasi untuk Provinsi Kaltim. Hubungan kami dengan Tim Gulat Jabar juga cukup bagus karena sebelum PON XIX, kami sempat melakukan uji tanding di Bandung. Dan, saya juga sudah setengah mati membendung kemarahan anak-anak yang melihat keputusan juri yang terlalu berpihak," katanya. 

Ketika ditanyakan apakah Tim Gulat Kaltim siap melanjutkan pertandingan setelah kasus ini? "Kami siap melanjutkan pertandingan," jawab Said yang mengaku belum diajak panitia PON atau PB PGSI berbicara soal kasus yang terjadi. ***