PEKANBARU - Cobaan yang dialami pasangan suami istri bernama Sudirman dan Erna Juwita, warga RT04/RW02, Kecamatan Sukaramai Kelurahan Pekanbaru Kota, Provinsi Riau ini seakan tak ada habisnya. Bayi mereka lahir tanpa batok kepala.

Kondisi tersebut kian pelik lantaran suami istri ini hidup pas-pasan. Sudirman bekerja sebagai buruh bongkar muat di Pelabuhan Sungai Duku. Itu pun tidak rutin setiap minggunya. Sementara Erna bekerja sebagai penjual lontong di gang sempit dekat rumahnya.

GoRiau.com (GoNews Group) sempat menelusuri alamat tempat mereka tinggal. Cukup sulit memang, karena rumah Pasutri ini berada di gang kecil, persis di belakang musala. Ia tinggal di rumah petak lima yang cukup sempit. Rumah itu lah yang melindungi mereka dari hujan dan panas.

"Ya begini lah keadaan kami. Gimana nanti kalau anak saya yang sakit itu dibawa pulang. Rumah kami kotor. Takutnya makin parah sakitnya," kisah Sudirman saat ditemui GoRiau.com (GoNews Group) Selasa (27/9/2016) siang tadi.

"Saya cuma bisa pasrah, kalau soal uang tentu tidak ada. Saya tidak bisa berfikir lagi, berserah diri saja. Apa yang bisa dilakukan, saya lakukan apapun itu," jawabnya dengan raut wajah sedih.

Sudirman juga mengharapkan mukjizat untuk kesembuhan sang bayi. Jika pun ada uluran bantuan, dengan terbuka ia dan keluarga menerimanya. "Mudah-mudahan saja. Pasti ada orang baik yang mau menolong," singkatnya.

Diberitakan sebelumnya, anak keempat dari Pasutri ini lahir tanpa batok kepala. Bayi dengan bobot 3,7 Kilogram dan panjang 50 centimeter itu pun sampai sekarang masih dirawat di RS Bina Kasih. Sementara si ibu, dikabarkan sudah boleh pulang, hari ini. ***