PEKANBARU - Sepasang muda-mudi, terpaksa diamankan aparat berwajib ke Mapolsek Bukitraya, Kota Pekanbaru Provinsi Riau pada Sabtu (11/11/2017) tengah malam. Keduanya kepergok Berduan dikos-kosan, padahal sudah larut malam.

Anak muda berinisial BC ini hanya bisa tertunduk sambil menutup wajah, saat berada di Mapolsek Bukitraya. Sementara teman wanitanya berinisial YL menangis terisak-isak, dengan rambut tergurai ke depan. Keduanya diamankan polisi dari kos-kosan di Jalan Kartama.

Kos-kosan itu tempat BC tinggal. Sedangkan YL bertandang ke sana. Keduanya mengaku hanya berteman saja. Namun faktanya, mereka kepergok berduaan di kamar, dengan kondisi lampu dimatikan. Bahkan saat itu, si lelaki yang berusia 19 tahun tersebut hanya mengenakan celana saja.

Keduanya diamankan oleh polisi yang kebetulan sedang menggelar Operasi Pekat, di mana salahsatu sasarannya adalah kos-kosan untuk mengantisipasi peredaran Narkoba, Minuman Keras (Miras) hingga premanisme. Ini yang jadi awal mula YL dan BC dipergoki oleh petugas.

"Nggak ngapa-ngapain, lagian kita cuma berteman," elak mahasiswi berparas cantik ini saat ditanyai GoRiau.com. Selebihnya, perempuan 23 tahun tersebut tak banyak berkata-kata, termasuk ketika ditanya alasannya bertandang ke kos-kosan BC hingga larut malam.

Sementara BC sendiri mengaku baru sepekan ngekos di sana. Memang di kosan tersebut tidak dipisahkan antara penghuni wanita dan laki-laki, sehingga dapat leluasa berbuat apa saja, bahkan diduga menjurus kepada perbuatan mesum.

"Karena bebas, makanya bawa dia (YL) ke kos," jawab BC. Di Mapolsek Bukitraya, keduanya diproses dan dimintai keterangannya hingga Minggu (12/11/2017) dini hari. Rencananya polisi akan memanggil keluarga mereka untuk berkoordinasi terkait masalah itu.

Tak tahu apa yang diperbuat YL dan BC di kamar kos tersebut, meski keduanya menampik telah berbuat mesum. Apapun itu tetap saja salah, apalagi berduaan hingga larut malam tanpa ikatan pernikahan alias suami istri. Pintu kamar pun tertutup rapat saat polisi tiba.

Walhasil, YL dan BC pun harus menerima resikonya dan terpaksa dibawa aparat berwajib ke Mapolsek Bukitraya. Setidaknya hal itu bisa jadi pelajaran ke depan, agar keduanya tidak melakukan hal serupa dikemudian hari. ***