PEKANBARU - Sebuah pesawat intai berhasil dipaksa mendarat di Pangkalan Udara (Lanud) TNI AU Roesmin Nurjadin Pekanbaru, Provinsi Riau pada Selasa (19/9/2017) siang tadi. Pesawat tersebut ditindak oleh jet tempur usai terdeteksi menyusup ke wilayah NKRI.

Sempat terjadi kejar-kejaran antara jet tempur F-16 milik TNI AU Lanud Roesmin Nurjadin Pekanbaru dengan pesawat intai tersebut, hingga akhirnya berhasil disergap di wilayah udara Tanjung Pinang, Kepulauan Riau (Kepri). Kemudian pesawat ini digiring hingga ke Pekanbaru.

Pesawat yang disergap ini rencananya hendak mengambil data di daerah pesisir barat Sumatera. Namun itu keburu ketahuan, sehingga dikerahkan enam jet tempur F-16 Lanud Roesmin Nurjadin Pekanbaru, untuk memaksanya mendarat (Force Down).

Setelah mendarat, puluhan pasukan khas (Paskhas) TNI AU sudah menunggu di landasan, lengkap dengan persenjataannya. Setelah itu keluar pilot pesawat pengintai ini dan langsung diamankan oleh pasukan TNI AU untuk menjalani pemeriksaan dan interogasi.

Adapun serangkaian peristiwa tersebut merupakan simulasi Force Down terhadap pesawat penyusup yang digelar dalam rangka latihan Pertahanan Udara Nasional (Hanudnas) Tutuka ke-40, di mana Lanud Roesmin Nurjadin Pekanbaru ditunjuk sebagai tempat pelaksanaan latihan ini.

Komandan Skadron 16 sekaligus Komandan Unsur TR Kosekhanudnas Letkol Pnb Nur Alimi usai simuliasi mengungkapkan, latihan tersebut sudah digelar sejak 18 hingga 20 September 2017 besok, dengan melibatkan tiga Matra andalan Indonesia, diantaranya AU, AD dan AL.

"Untuk (Simulasi, red) tadi, kita Force Down pesawat yang teridentifikasi melanggar wilayah NKRI, kita Sergap di daerah Tanjung Pinang dan arahkan mendarat di Pekanbaru. Kita tindak, kita introgasi dan investigasi. Ada enam F-16 kita libatkan," ungkap dia.

Selain memaksa untuk mendarat, ada beberapa tindakan lain yang dapat ditempuh terhadap pesawat penyusup, misalnya dilakukan pengusiran hingga dihancurkan. Semuanya tergantung eskalasi, demikian dijelaskan Nur Alimi.

"Penindakan bisa berupa diusir, dipaksa mendarat hingga dihancurkan, Itu sesuai eskalasinya. Bila mengancam dan membahayakan pesawat maka diambil langkah penghancuran, dan itu sesuai perintah Pak Presiden," tutupnya.

Simulasi ini berlangsung di bawah guyuran hujan, yang sudah membasahi Kota Pekanbaru beberapa jam sebelumnya. Meski demikian, nyatanya tidak menghalangi latihan para prajurit handal tersebut. ***