PEKANBARU - Unsur Tempur Sergap (TS) jajaran Pangkalan Udara (Lanud) TNI AU Roesmin Nurjadin Pekanbaru, Riau berhasil melakukan Force Down (Memaksa Mendarat, red) satu pesawat yang terbang tak berizin di wilayah udara NKRI, Rabu (21/2/2018) siang.

Pesawat asing jenis Fokker tersebut terdeteksi oleh radar menyusup masuk ke wilayah udara NKRI. Begitu radar menangkap adanya penerbangan yang tidak berizin, intruksi pun langsung diberikan kepada unsur Tempur Sergap untuk melakukan identifikasi.

Kurang dari 10 menit saja sejak terdeteksi radar, pesawat penyusup ini pun berhasil dipaksa mendarat (Force Down) dengan dikawal jet tempur F-16 yang sudah memburunya sejak awal. Fokker ini pun akhirnya diturunkan di wilayah Lanud Roesmin Nurjadin.

Begitu mendarat, tim darat yang dilengkapi senjata dari jajaran Paskhas, POM AU dan lainnya sudah menunggu dan siaga mengelilingi besi terbang itu. Bahkan unit K-9 dengan anjing pelacaknya turut dikerahkan untuk mengidentifikasi barang berbahaya yang mungkin saja dibawa atau disembunyikan dalam pesawat.

Tampak dua orang pilot dan co-pilot dikeluarkan petugas dari pesawat ini, lalu digiring untuk proses intrograsi. Sedangkan tim lainnya menyisir masuk ke dalam Fokker untuk mengecek, apakah ada potensi ancaman. Proses tersebut begitu cepat dan terorganisir, dan dilakukan prajurit terlatih.

Upaya Force Down yang menegangkan ini merupakan serangkaian latihan Hanud (Pertahanan Udara) Perkasa, bersandi Hanud Perkasa C 2018, yang sudah digelar sejak Senin dan terakhir hari Rabu (21/2/2018) ini, di mana ditutup dengan latihan Force Down di Lanud Roesmin Nurjadin Pekanbaru.

"Jadi diskenariokan ada pesawat asing masuk ke wilayah NKRI, kemudian dilakukan identifikasi oleh unsur Tempur Sergap dan dilakukan Force Down. Setelahnya diambil tindakan pasca Force Down yang dilakukan oleh Lanud," sebut Kolonel Pnb Yostariza selaku AssOps Kohanudnas.

Ia menjelaskan, ada dua latihan dilakukan selama tiga hari, yang digelar oleh Komando Pertahanan Udara Nasional, dengan tujuan melatih dan menguji jajarannya. "Salah satunya ini, kita laksanakan latihan untuk Kosekhanudnas III, tujuannya menguji dan melatih jajaran mencapai tingkat kesiapan operasi," yakinnya.

Latihan tersebut, melibatkan sekitar 886 personel, yang tergelar diseluruh wilayah, tidak hanya Pekanbaru. "Sasaran yang ingin dicapai, terujinya kemampuan dari segenap unsur Kosekhanudnas III dalam melaksanakan operasi pertahanan udara, integrasi dan sebagainya antara unsur Hanud, melibatkan TNI AL berupa KRI dan AD Denrudal 004 Dumai," papar dia.

Dengan demikian, reaksi cepat dapat dilakukan oleh jajaran yang terlatih, bila ada kejadian seperti halnya dalam skenario yang digambarkan dalam Force Down tersebut. Tidak hanya di Force Down, langkah lain juga bisa ditempuh, tergantung potensi ancamannya.

"Dalam penindakan ada tingkatannya, pertama pengusiran, kedua memaksa mendarat (Force Down) hingga penghancuran. Tergantung ancaman yang dilakukan pesawat yang masuk tersebut," pungkas Yostariza didampingi KadisOps Lanud Roesmin Nurjadin Pekanbaru Letkol Pnb Jajang Setiawan dan jajaran lainnya. ***