PEKANBARU - Kebakaran Lahan dan Hutan (Karlahut) di Provinsi Riau kian parah. Bahkan Senin (29/8/2016) pagi, asap pekat berbau menyengat mulai menyelimuti sebagian kota dan kabupaten, termasuk Pekanbaru. Jarak pandang pun menurun drastis.

Pantauan GoRiau.com (GoNews Group), asap di Kota Pekanbaru terasa sangat pekat dan berbau. Warga juga mulai memakai masker pelindung mencegah terpapar penyakit pernafasan. Bahkan asap juga membuat mata perih.

Selain Pekanbaru, Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) melaporkan, kondisi serupa juga melanda daerah lain, seperti Dumai dan Pelalawan. Sedangkan di Inhu berstatus udara kabur. Jarak pandang di daerah-daerah tersebut berkisar 800 meter hingga 4 kilometer.

"Satelit mendeteksi ada 145 titik panas (hotspot) di Riau pagi ini. Paling dominan di Rohil, yakni 100 hotspot. Kemudian Siak 18 hotspot, Rohul enam hotspot, Pelalawan dan Inhu dengan masing-masing lima hotspot," kata Kepala BMKG Pekanbaru, Sugarin.

Titik panas juga terpantau dibeberapa kabupaten lainnya, seperti di Bengkalis dan Kampar dengan masing-masing empat hotspot, Kepulauan Meranti, Dumai dan Inhil dengan masing-masing satu hotspot.

Lalu untuk titik panas berlevel di atas 70 persen (berpotensi sebagai titik api, red) terhitung ada 104 titik, di mana 78 titik diantaranya terdapat di Rohil, lalu Siak 13 spot. Sisanya ada di Rohul, Inhu, Bengkalis, Kampar dan Dumai.

Menurut data di Posko Karlahut Riau, titik panas akibat kebakaran lahan paling parah berada di antaranya di Mandau, Batang Cenaku, Tapung, Kubu, Pasir Limau Kapas dan terparah di Pujud. ***