BENGKALIS, GORIAU.COM - Proses evauasi bom mortir berhulu ledak tinggi yang tersangkut di jaring nelasan Meskom, Bengkalis, Riau berlangsung menegangkan. Pasalnya, dari informasi yang diterima, jika meledak, bom ini menghancurkan daerah hingga kiloan meter.

Setelah proses evakuasi berjalan lancar, ratusan warga Desa Pedekik, Kecamatan Bengkalis merasa lega dan tenang. Bom mortir peninggalan perang dunia kedua itu dipindahkan dan dievakuasi oleh tim Gegana Brimob Polda Riau ke Pekanbaru untuk diteliti lebih lanjut, Rabu (15/5/2013) malam.

Proses evakuasi yang dilakukan Tim Gegana Brimob Polda Riau berlangsung menegangkan karena khawatir bom dengan ukuran panjang 1,9 meter dan diameter 50 cm tersebut bila meledak diperkirakan daya ledaknya bisa mencapai kiloan meter. Ratusan warga Bengkalis menyaksikan proses evakuasi dari kejauhan yang berjarak sekitar 500 meter dari lokasi dengan penjagaan yang ketat dari personil Polres Bengkalis dibantu anggota TNI Koramil Bengkalis.

Ketua Tim Evakuasi dari Satuan Gegana Brimob Polda Riau Iptu Rohani mengungkapkan bom mortir yang mirip rudal ini berdasarkan data yang ada bukan merupakan milik Pemerintah Indonesia, kemungkinan sisa peperangan dunia kedua karena dilihat dari bentuk dan jenis bom tersebut merupakan keluaran lama dan bisa berumur puluhan bahkan ratusan tahun.

''Berdasarkan data yang kita miliki, bom jenis ini tidak terdaftar di data, kemungkinan peninggalan perang dunia I atau I. Proses selanjutnya akan kita bawa ke Pekanbaru untuk teliti lebih lanjut,” ungkap Iptu Rohani kepada sejumlah wartawan di Mapolres Bengkalis.

Ditambahkan Rohani, sebetulnya penanganan evakuasi ini merupakan wewenang dari Tentara Nasional Indonesia dalam hal ini TNI Angkatan Laut (TNI-AL) karena ditemukan di wilayah perairan (laut), sesuai Keputusan Presiden (Keppres) no 125 tahun 1999 ayat A. Dikhawatirkan bom ini gagal meledak saat dijatuhkan dari pesawat ataupun dari kapal perang, lebih mudah lagi menangani boom aktif ketimbang bom gagal ledak.

''Sebetulnya ini kewenangan dari TNI berdasarkan Keppres 125 tahun 1999, tapi akan kita coba teliti dan jinakkan di Pekanbaru, yang kita khawatirkan bom ini gagal meledak dan masih aktif karena biasanya kalau bom gagal meledak sistem pengamannya sudah rusak berbeda dengan bom yang aktif lebih mudah dan aman dalam proses menjinakannya” terangnya.Direncanakan hari ini bom sudah berada di Pekanbaru untuk diamankan dan diteliti lebih jauh oleh tim Gegana Brimob Polda Riau. (jfk)