JAKARTA - Pembinaan petenis muda menjadi fokus perhatian Pengurus Pusat Persatuan Tenis Seluruh Indonesia (PP Pelti) dalam era kepemimpinan Ketua Umum Rildo Ananda Anwar.

Pria yang juga menjabat sebagai Inspektur Jenderal Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat itu menyatakan hal tersebut setelah dilantik Ketua Umum KONI Pusat, Tono Suratman di Stadion Tenis Tertutup Gelora Bung Karno, Jakarta, Selasa (16/1/2018).

“Kenapa harus petenis muda? Karena, mereka masih memiliki usia prestasi yang panjang untuk terus berkembang,” tutur Rildo yang terpilih memimpin induk organisasi tenis nasional periode 2017-2022 itu melalui Munas Pelti di Banjarmasin, November silam.

Saat ini, PP Pelti tengah menyiapkan lima petenis putra sebagai ujung tombak tim Merah Putih pada ajang Piala Davis menghadapi Filipina, 3-4 Februari di Jakarta. 

“Mereka hasil dari Seleksi Nasional (Seleknas) yang diikuti delapan petenis. Dan kami sangat gembira karena empat diantaranya berusia di bawah 20 tahun,” ucapnya.

Di sektor putri, PP Pelti juga menyiapkan empat petenis putri untuk tampil pada Piala Fed Grup II Zona Asia Oseania yang bakal berlangsung di Isa Town Bahrain, 6-10 Februari.

Tak hanya itu, PP Pelti pun sedang melakukan Seleknas untuk petenis putra dan putri kelompok umur 16 tahun di Magelang dan Yogyakarta.

“Kami akan membuat banyak lapisan petenis nasional. Jadi tidak ada waktu bagi petenis untuk bersantai karena mereka bisa tersodok petenis lapisan di bawahnya,” tandas Rildo.

Dalam kepengurusan Pelti periode ini, Rildo banyak melibatkan legenda hidup tenis Indonesia seperti Yayuk Basuki, Yustedjo Tarik dan Atet Wijono.“Mereka bisa menjadi motivator bagi petenis saat ini,” imbuhnya.

Tentang Asian Games 2018, dimana Indonesia akan menjadi tuan rumah Rildo berharap tenis bisa kembali menuai prestasi di ajang multi event tingkat Asia yang sempat terhenti sejak sepuluh tahun terakhir.

“Targetnya dapat medali dulu, apa pun itu. Tapi kami cukup tahu diri karena yang bakal dihadapi adalah lawan-lawan dari Cina, Jepang, Korea, Taipei, Uzbekistan dan Kazakhstan yang tidak hanya kuat di kawasan Asia namun juga sudah berbicara di tingkat dunia,” pungkasnya. ***