PEKANBARU - Kapolresta Pekanbaru Kombes Susanto mengatakan, pihaknya masih melakukan penyelidikan pasca ditemukannya tulang belulang manusia di Jalan Lintas Pekanbaru - Duri (Daerah Kandis) Kilometer 57, yang diduga Driver GoCar yang hilang beberapa waktu lalu.

Penyelidikan tidak hanya melibatkan aparat Polresta Pekanbaru, namun juga menggandeng Polres Siak dan Polda Riau, serta unit Forensik Rumah Sakit (RS) Bhayangkara. Kombes Susanto juga tidak mau buru-buru memastikan, apakah jasad yang sudah jadi tulang belulang ini berkaitan dengan hilangnya Driver GoCar.

"Kita membawa jenazah dalam keadaan kerangka dari Kandis ke unit Forensik Bhayangkara Polda Riau, setelah ditemukan di Kilometer 57 Minas-Kandis. Siapa korban ini masih kita nyatakan sebagai Mr X sampai dengan identifikasi secara pasti melalui DNA," jawabnya.

DNA itu rencananya akan dikirim besok pagi untuk dicocokkan, apakah ada hubungannya dengan Ardhie Nursawan, yang tak lain Driver GoCar Pekanbaru. Ardhie sebelumnya dinyatakan hilang kontak sejak Minggu (22/10/2017) lalu, di mana terakhir pria 23 tahun ini pergi sendirian menggunakan mobil Suzuki Ertiga warna putih berpelat BM 1654 NV.

"Secepatnya keluar dan akan disampaikan. Sementara terhadap barang dan lainnya yang ditemukan melekat dengan jenazah, belum bisa disimpulkan apakah yang bersangkutan ini si A, B dan C. Ini akan kita selidiki," yakin Kombes Susanto.

Pihaknya juga sudah mempersiapkan segala kemungkinan, termasuk melakukan penyelidikan, dari tahap awal untuk mengantisipasi jika hasilnya nanti mengarah pada hilangnya A (Ardhie Nursawan, red). "Namun saat ini, saya tegaskan ini masih Mr X," kata Kapolresta.

"Untuk pengambilan sample sudah dilakukan dari ibu kandungnya," ulasnya. Dugaan sementara, jasad ini sudah seminggu hingga tiga bulan, hingga menjadi tulang belulang. "Itu kira-kira range (Perkiraannya, red). Namun tentu ada banyak faktor yang memengaruhi kondisi jenazah yang ditemukan, misalnya ruang terbuka atau di dalam air," pungkas dia.

Terpisah, Kasubbid Dokpol Biddokes Polda Riau Kompol Supriyanto menjelaskan, kondisi jenazah sudah tidak utuh lagi, di mana hanya ada tulang paha, bagian kaki bawah, kepala dan sebagian tulang belakang.

"Identifikasinya melalui DNA, karena organ lunaknya sudah tidak ada, dan satu-satunya cara adalah tulangnya. Paling cepat identifikasi sekitar tiga minggu," tutupnya. ***