RENGAT - Banjir mengepung sebahagian besar wilayah Kabupaten Indragiri Hulu Riau dan merusak lahan pertanian dan perkebunan bahkan binatang ternak juga banyak yang hilang dan mati. Infrastruktur jalan dan jembatan, serta fasilitas umum yang ada, juga banyak yang rusak akibat diterjang arus banjir.

Menanggapi hal itu, Bupati Inhu H Yopi Arianto SE melalui Wakil Bupati Inhu, H Khairizal M.Si, telah memerintahkan OPD (Organisasi Perangkat Daerah) terkait, untuk cepat tanggap atas semua itu. Baik dalam hal upaya perbaikan infrastruktur yang rusak, maupun dalam penyalurah bantuan kepada para korban banjir.

"Dalam rapat bersama yang kita gelar kemaren, saya telah menginstruksikan secara langsung kepada OPD terkait, agar cepat tanggap dalam hal penanganan para korban yang terdampak banjir, terutama dalam penyaluran bantuan pangan", tegas Khairizal.

Untuk kebjtuhan pangan sendiri sebut Khairizal, Inhu masih memiliki stok yang cukup, terutama beras. Dimana, stok beras yang dimiliki Inhu saat ini berjumlah, 105 ton.

"Stok beras dan bahan makanan kita masih cukup. Maka dari itu saya tegaskan kepada OPD terkait, untuk melakukan penyaluran bantuan secara merata. Jangan sampai ada warga yang terdampak banjir yang tidak menerima bantuan ", tegasnya.

Terkait bencana banjir ini sambung Khairizal, Bupati Inhu telah menyatakan bahwa status banjir di Inhu saat ini, merupakan tanghap darurat, ringkasnya.

Sebagai mana diberitakan GoRiau.com sebelumnya, dari data yang dihimpun KPBD Inhu, jumlah warga yang terdampak banjir sedikitnya lebih dari 6000 KK.

Semua itu tersebar di 13 kecamatan dari 14 kecamatan yang ada. Dan banjir yang melanda Inhu kali ini, merupakan kali ke dua sejak November 2018 lalu. Dimana, pada banjir saat itu, jumlah warga yang terdampak mencapai 6.325 KK.***