BANGKINANG - Program Studi Sarjana Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Pahlawan (UP) Tuanku Tambusai bekerjasama dengan Asosiasi Ahli Keselamatan dan Kesehatan Kerja (A2K3) Kabupaten Kampar menggelar kegiatan pelatihan penanggulangan dan sistim tanggap darurat bencana kebakaran, Jumat (28/12/2017 bertempat di Aula Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai, Bangkinang.

Hadir sebagai undangan Ketua Prodi Sarjana Keperawatan yang diwakili oleh Dwi Sartika, Kepala Humas Universitas Pahlawan diwakili oleh Lena Pacella dan Ketua Asosiasi Ahli Keselamatan dan Kesehatan Kerja (A2K3) Kabupaten Kampar Hendrawan, SKM, M.Si. Sedangkan pembicara pada acara ini yakni Afrizal (Praktisi Fire), Ike Putri Sari SKM, M.Kes (Sekretaris A2K3 Kampar) dan Yani Arisanti, SKM, M.KL (Sekretaris Komite K3 RSUD Bangkinang).

Ketiga pembicara mengupas tentang pentingnya penanggulangan dan sistem tanggap darurat bencana kebakaran gedung bertingkat, terutama gedung kampus secara umum, sistem manajemen penanggulangan dan sistem tanggap darurat bencana kebakaran gedung kampus, pengenalan alat pemadam api ringan (Apar), media pemadaman dan cara penggunaanya, faktor bahaya di tempat kerja dan disertai tanya jawab atau fedback dari peserta seputar penanggulangan bencana kebakaran dan K3 kampus.

Disamping acara pelatihan penanggulangan dan sistem tanggap darurat bencana kebakaran dalam kelas atau teori, juga disertai praktek langsung di lapangan tentang bagaimana penanggulangan dan bencana kebakaran dengan menggunakan media goni basah. praktek pemadaman api dengan menggunakan media goni basah ini langsung dipimpin oleh Hendrawan, SKM, M.Si dan dibantu oleh Afrizal dan Dirga Irama, SKM (Koordinator Inspeksi dan Audit A2K3 Kampar).

Ketua Prodi Sarjana Keperawatan Universitas Pahlawan Dwi Sartika dalam sambutannya sangat mengapresiasi sekali kegiatan pelatihan ini karena akan menambah khasanah ilmu dan skill mahasiswa. "Jadi mahasiswa akan mengetahui dan paham bagaimana menghadapi bencana terutama bencana kebakaran, termasuk bagaimana cara memadamkan api dengan media goni basah," bebernya.

Menurut Hendrawan, yang juga Dosen di UP, pelatihan ini lanjutan dari mata kuliah S1 Keperawatan semester lima (V) yakni keperawatan disaster dalam bentuk praktek untuk melatih skill mahasiswa, karena memadamkan api membutuhkan keberanian dan mentalitas yang kuat.

Disamping itu juga diperlukan bagaimana mengelola manajemen panik ketika menghadapi api. "Karena menurut data kebakaran itu sebetulnya bisa diatasi dan tidak akan terjadi kebakaran hebat yang merugikan harta benda dan nyawa apabila dilakukan pemadaman awal kebakaran dengan apar atau dengan sistem protektif kebakaran aktif terpasang. Namun tidak semua bangunan mempunyai Apar maupun sistem protektif kebakaran aktif," ulas Hendrawan. ***