LABUHANBATU - Mahasiswa/mahasiswi Yayasan Universitas Labuhan Batu melaksanakan Kuliah Kerja Nyata dan pembelajaran pemberdayaan masyarakat di Desa Kampung Dalam, Kecamatan Bilah Hulu, Kabupaten Labuhanbatu pada 1 September - 13 Oktober 2018.

Hasilnya, sebut salah seorang pengajar Y-ULB, Nurhakimah Spd, MPd, mahasiswa-mahasiswi berhasil memanfaatkan biji kelatak menjadi bisa konsumsi untuk didagangkan.

"Selain itu dilakukan juga pembuatan cara bertanam sayuran, pengajaran di sekolah, gotong-royong kebersihan kantor desa, dan kebersihan rumah ibadah," papar Nurhakimah, Sabtu (13/10/2018).

Di lain sisi, Bernat Panjaitan SH MHum mengatakan, masa berakhirnya atau perpisahan KKN dan PPM Kelompok VIII ini, bukan berarti untuk berhenti atau berakhir belajar di sini.

"Akan tetapi teruslah berkarya mengembangkan momen yang didapat saat ini, hingga mampu untuk mengukir berbagai prestasi," bilangnya.

Di sana, Kepala Desa Kampung Dalam, Masngut mengucapkan terimakasih kepada seluruh mahasiswa Universitas Labuhan Batu, yang sudah menjadikan Desa Kampung Dalam sebagai tempat untuk menambah wawasan.

"Tentunya ini meninggalkan kenangan indah untuk semua masyarakat Desa Kampung Dalam. Semoga pembelajaran anak mahasiswa mendapat nilai positif untuk kelulusan," harapnya.

Sementara itu, Ketua kelompok VIII KKN PPM, Fajalani Rambe menyampaikan terimakasih kepada tokoh masyarakat, orang-orang tua, serta pemuda remaja masjid, kepala desa, pemuka agama, tokoh masyarakat, orangtua angkat mahasiswa serta pemuda remaja masjid yang telah menyambut baik terselenggaranya KKN PPM.

"Saya mewakili 20 peserta Kuliah Kerja Nyata Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat Kelompok VIII, Mahasiswa Universitas Labuhan Batu berharap, KKN dan PPM yang merupakan bagian dari Tridarma Perguruan Tinggi dapat bermanfaat bagi masyarakat Desa Kampung Dalam dan semoga hubungan silaturahmi serta kerjasama ini dapatberkelanjutan. Semoga anak anak mahasiswa yang KKN di PPM di desa saat ini dapat menyelesaikan studinya, sehingga menjadi sarjana yang berguna bagi masyarakat dan negara," ujar Fajalani Rambe.