DURI - Bicara prestasi murid SMA Cendana Duri, Bengkalis, Riau memang tak ada habisnya. Sekolah swasta favorit ini tidak hanya berprestasi pada pendidikan formal saja, melainkan pendidikan nonformal juga.

Hebatnya, dalam dua bulan terakhir ini (September - Oktober) prestasi murid SMA Cendana Duri ini tidak hanya di tingkat Kabupaten, Provinsi dan Nasional saja. Bahkan prestasinya juga sudah mendunia dengan taraf internasional.

Sekolah yang beralamat di komplek Krakatau Chevron Duri ini terbilang selalu mengharumkan dunia pendidikan Bengkalis. Sehingga yayasan tidak pernah membatasi muridnya untuk mengikuti berbagai perlombaan yang ada.

Adapun siswa SMA Cendana Duri yang berhasil menorehkan sejumlah prestasi diantaranya, M Aldy Syahputra, Agung Nuhgraha R dan Rasif Siraj W.

Mereka bertiga telah meraih juara III lomba IIUM Robotic Competition (IRC) 2018 di Internasional Islamic University Malaysia, Kuala Lumpur yang diselenggarakan 7 hingga 9 September 2018.

Kemudian baru-baru ini, Zahid Azmi Ibrahim juga terpilih menjadi pelajar Pelopor Keselamatan Berlalu Lintas tahun 2018 di Jakarta yang dilaksanakan pada tanggal 5 sampai 8 Oktober 2018. Dia meraih peringkat ke 26 dari 70 peserta.

Selain itu, 2 anak didik SMA Cendana juga meraih rangking I dan masuk final dalam ajang festival bahasa Inggris di SMAN 1 Pekanbaru dan lomba Story Telling.

Story Telling diraih oleh Priscilla Lisa Simatupang. Rangking I oleh Andika Setyo W dan masih banyak lagi prestasi yang diraih oleh SMA Cendana Duri ini.

Kepala SMAS Cendana Duri, Dra Wiselmi MM sangat bangga dengan prestasi luar biasa yang diraih siswanya. Bakat anak didik ini sangat didukung oleh pihak sekolah, sehingga tidak ada batasan bagi anak-anak yang mengikuti perlombaan baik formal maupun nonformal.

"Prestasi anak-anak kita memang luar biasa, sejauh ini membuat sekolah dan juga yayasan bangga," kata Wiselmi didampingi wakil kesiswaan Drs Albohari, Wakil sarana dan prasarana, Dra Zulfayanti dan wakil kurikulum, Dra Riva Elfita diruangannya, Selasa (16/10/2018).

Ketika ditanya seberapa besar peran pemerintah dengan prestasi yang dihasilkan siswa SMA Cendana, Wiselmi menyebutkan ada beberapa perlombaan yang difasilitasi seperti pemilihan pelajar pelopor keselamatan berlalulintas itu di Jakarta.

"Sekolah juga ada membantu transport serta dukungan. Kemudian anak-anak juga dapat penghargaan dari pemerintah. Kalau untuk perhatian pemerintah kepada siswa berprestasi di sini sangat kurang. Misalkan, anak-anak kita sudah mewakili Kabupaten atau Provinsi, tapi kurang ditunjang dana. Tetapi kita tetap ikuti perlombaan meski tidak dibantu dana akomodasi," katanya.

Hal itu dilakukan dengan tujuan agar keinginan anak-anak dalam meraih prestasi tercapai. Kedepan, paling tidak untuk Perguruan Tingginya Wiselmi berharap anak-anak SMA Cendana yang sudah diutus mengikuti lomba-lomba di tingkat kabupaten, provinsi, nasional maupun internasional agar bisa dibantu untuk masuk ke perguruan tinggi negeri.

"Kedepannya kami harapkan anak-anak kami yang berprestasi mulai dari Kabupaten hingga Internasional mudah diterima di perguruan tinggi negeri," harapnya. ***