JAKARTA - Meski cabang olahraga Cricket baru pertama kali dipertandingkan di PON XIX Jawa Barat 2016, tapi kemampuan Tim Cricket Indonesia tidak boleh dianggap sebelah mata.

Pasalnya, Asosiasi Cricket Korea Selatan (KCA) mengundang khusus Tim Cricket Putri untuk menjalani uji coba dengan Tim Cricket Nasional, 1-7 Oktober 2016.  "Korsel menilai Tim Cricket Putri Indonesia cukup berkualitas. Makanya, KCA mengundang resmi untuk pertandingan uji coba dimana biaya sepenuhnya ditanggung," kata Sekjen PP PCI, Arsyad Achmadin di Jakarta, Kamis (29/9/2016).

Tim Cricket Putri Indonesia yang dipimpin langsung Arsyad Achmadin berkekuatan 14 atlit yang direkrut dari hasil Pra PON 2015. Selama di Korsel, tim akan didampingi Ketua Umum PP PCI, Azis Syamsudin.  Meski diperhitungkan Korsel, kata Arsyad, PP PCI belum puas dengan kemampuan timnas putri tersebut. Makanya, PP PCI akan terus meningkatkan kualitasnya dengan  menjaring atlet potensial yang muncul pada Pekan Olahraga Nasional (P0N) XIX Jawa Barat 2016. Apalagi, PP PCI bertekad menyumbangkan prestasi bagi Kontingen Indonesia pada SEA Games Malaysia 2017 dan Asian Games di Jakarta-Palembang 2018.

"PON XIX Jawa Barat merupakan  tonggak sejarah kebangkitan olahraga Cricket Indonesia. Cukup banyak atlet potensial yang lahir dari PON Jawa Barat 2016 dan pantas masuk dalam skuad Tim Nasional Criket Indonesia. Makanya, pak Azis terus menginstruksikan untuk memilih pemain terbaik agar keinginan meraih prestasi bisa terwujud pada SEA Games Malaysia 2017 dan Asian Games 2018," katanya. 

Meski hasil PON XIX Jawa Barat memunculkan atlit potensial yang kualitasnya tidak kalah dari anggota Tim Cricket yang berangkat ke Korsel, kata Arsyad, PP PCI tidak bisa langsung merekrut mereka. Hal ini terkait dengan waktu yang cukup pendek dan daftar anggota tim sebelumnya telah dikirimkan ke KCA.

 "Selain waktunya mepet, kita tidak bisa memasukkan nama mereka karena daftar nama timnas sebelumnya telah dikirim ke KCA. Yang pasti, PP PCI akan memberikan tempat di tim nasional," ujarnya.

Lebih jauh Arsyad Achmadin mengungkapkan, Azis Syamsudin bukan hanya perhatian terhadap cricket selama di PON. Tetapi, bencana banjir bandeng di Garut tidak luput dari perhatiannya. "Saat bencana banjir di Garut, pak Azis langsung memberikan bantuan ke Garut. Bantuan itu bentuk kepedulian Kosgoro dan masyarakat Cricket Indonesia atas musibah yang dialami salah satu kabupaten di Jawa Barat," katanya. ***