JAKARTA - Kejuaraan Nasional Angkat Besi Terbuka Satria Remaja II di Gelanggang Olahraga dan Kesenian Cibinong, 27-29 Oktober 2016 yang digelar Kemenpora bekerja sama dengan PB PABSI merupakan desain program pembinaan angkat besi jangka panjang (longterm development).

Tujuannya, untuk mencetak lifter-lifter andalan yang mampu mempertahankan prestasi angkat besi yang rutin menyumbang medali pada ajang Olimpiade dan event internasional.

"Kejurnas Satria Remaja merupakan desain program pembinaan jangka panjang dengan memaksimalkan fungsi PB PABBSI untuk melakukan pembenahan dalam program pembinaan di klub-klub dan daerah-daerah," kata Asisten Deputi Pembibitan dan Iptek Olahraga Kemenpora, Washinton Galingging usai membuka Kejurnas Angkat Besi Terbuka Satria Remaja yang diikuti 170 lifter, Kamis (27/10/2016).

Menurut Washinton, Kejurnas Satria Remaja bukan hanya sebagai wadah untuk melihat sejauh mana perkembangan pembinaan yang dilakukan klub-klub dan pengprov PABBSI. Namun, keberadaan kejurnas yang digelar dua kali setahun itu dijadikan ajang evaluasi kinerja para pelatih angkat besi oleh Tim yang dibentuk PB PABBSI atas permintaan Kemenpora.

"Kejurnas Satria Remaja dilahirkan setelah ada Tim bentukan PB PABBSI yang akan mengevaluasi kinerja pelatih angkat besi di berbagai daerah. Tim juga ditugaskan untuk meningkatkan kualitas para pelatih angkat besi di daerah melalui program penataran pelatih. Istilahnya pengurus PB PABBSI "dipaksa" turun ke bawah dan tidak hanya menunggu hasil saja," kata Washinton.

Nara sumber Angkat Besi, Alamsyah Wijaya memuji terobosan yang dilakukan Kemenpora dengan menggelar Talent Identifikasi dan Kejurnas Satria Remaja. Makanya, PB PABSI melibatkan konsultan asal Afrika Selatan, Avenash Pandoo untuk mensukseskan program pembinaan jangka pabjang tersebut. "Avenash Pandoo memuji terobosan yang dilakukan Kemenpora. Bahkan, dia berjanji akan membuat program penataran pelatih dan membantu pelatih Indonesia yang ingin mengikuti program penataran tingkat internasional di luar negeri," katanya.

Lebih jauh, Washinton mengungkapkan, program yang sama juga akan dilakukan pada cabang olahraga Olimpiade lainnya. "Yang pasti program hanya bisa dijalankan bilamana ada tenaga ahli yang berkualitas. Selain angkat besi, atletik, bulutangkis, dan dayung sudah mulai berjalan," katanya. ***