SIAK - Danau Zamrud yang tersohor cantik dan diduga terdapat kandungan minyak mentah yang diperkirakan mencapai 50 juta barel di dasar danaunya ini menjadi daya tarik bagi wisatawan untuk datang.

Tak hanya cantik dan kaya sumber daya alam, Danau yang terletak di hutan rawa gambut basah Kecamatan Dayun, Kabupaten Siak, Provinsi Riau ini juga memiliki cerita mistis dan unik. Pulau jenis ini terbentuk dari endapan lumpur dan tumbuh-tumbuhan.

Dimana pada saat-saat tertentu pulaunya bisa berpindah-pindah ke tempat yang berbeda. Terdapat empat pulau utama, yaitu Pulau Besar, Pulau Tengah, Pulau Bungsu dan Pulau Beruk. Dan keempat pulau di Danau Besar ini juga biasa disebut pulau hanyut.

Sebagai informasi, tak mudah untuk bisa menyambangi danau Zamrud yang masuk kawasan konversi hutan dan suaka margasatwa. Perlu waktu sekitar 30-40 menit dengan kondisi jalan berliku dari Desa Dayun, Siak, Riau.

Sepanjang perjalanan, suasana lokasi tambang sangat terlihat jelas. Deretan pipa minyak membentang panjang hingga puluhan kilometer (km) di depan hamparan hutan lebat. Menariknya, sesekali hewan-hewan yang hidup bebas di area tersebut seperti monyet dan babi hutan menampakkan diri.

Bahkan tak jarang harimau Sumatera yang tinggal dan menetap di kawasan Zamrud kadang-kadang bisa terlihat. Di kawasan tersebut terdapat dua sumur, yakni Gajah Putih dan Pondok Zamrud.

Perjalanan selanjutnya menuju Danau Zamrud. Menyusuri danau ini, serasa berada di film Anaconda. Sebagai permulaan, jalan danau sangat sempit dan hanya bisa muat untuk satu perahu boat.

Untuk bisa lewat, terkadang harus menunduk atau memiringkan badan. Pasalnya, jalan perahu terhalang oleh tanaman-tanaman berduri yang tumbuh dan hampir menutup jalan danau.

Namun selang beberapa menit, sebuah danau dengan sebutan Danau Bawah Besar atau Zamrud ini membentang luas dan sangat cantik. Lukisan karya Tuhan ini menyajikan panorama yang sedap dipandang mata.

Hutan lindung yang masih terjaga kelestariannya, melihat burung-burung langka menari bebas di langit biru, serta hembusan angin kencang yang menusuk tulang. Siapa sangka jika di perut Danau Zamrud menyimpan potensi sumber minyak sangat besar yang diperkirakan mencapai 50 juta barel.

Danau Zamrud telah dijadikan sebagai kawasan suaka margasatwa sejak 25 November 1980 oleh pemerintah Indonesia. Selain sebagai kawasan konservasi kawasan ini juga dikembangkan untuk riset ilmu pengetahuan dan obat-obatan.

Bupati Siak, Syamsuar menyebutkan Danau Zamrud ini satu keajaiban dunia. Dengan dikukuhkannya menjadi Taman Nasional, Syamsuar berharap keberadaan Zamrud ini bisa dimanfaatkan, baik untuk pariwisata, penelitian, pendidikan dan juga sebagai kawasan suaka margasatwa di Kabupaten Siak.***