PEKANBARU - PDIP dan PPP sudah merasa sehati untuk mengusung calon pada Pemilihan Walikota (Pilwako) Pekanbaru 2017. Tinggal lagi kedua partai masih bernegosiasi soal posisi bakal calon yang akan diusung nantinya apakah untuk jabatan Walikota atau Wakil Walikota. Dalam waktu dekat akan diputuskan oleh DPP partai masing-masing.

Dalam pertemuan dengan wartawan yang berlangsung di kantor DPC PDIP di Jalan Panglima Undan, Senapelan, Minggu (28/8/2016), baik Robin P Hutagalung selaku Ketua DPC PDIP maupun Said Usman sebagai Ketua DPC PPP, mereka yakin koalisi ini akan terwujud. Apalagi kedua partai sudah mendapatkan restu dari Ketua DPP di Jakarta.

Robin Hutagalung mengatakan, pihaknya sepakat untuk menggandeng PPP, karena sama-sama dalam posisi sudah jelas, katena dari DPP kepada salah satu kandidat untuk cepat bergerak membangun koalisi dan menentukan calon pendamping sudah dikantongi.

"Kedua partai ini akan melakukan koalisi dengan jumlah 9 kursi atau sesuai dengan syarat pencalonan kepada DPD dan DPP. Sehingga kedua DPP bisa segera mengeluarkan rekomendasi partai untuk penunjukkan pencalonan Pilkada Pekanbaru yang dibuka mulai tanggal 19-21 September 2016," ujar Robin Hutagalung.

Diakui mantan anggota DPRD Riau itu, saat ini posisi Walikota dan Wakil Walikota masih sedang dalam pembicaraan. Sebab surat tugas yang dikeluarkan baol oleh DPP PDIP maupun DPP PPP yaitu surat tunggal untuk calon walikota dan memerintahkan penerima surat tugas mencari wakilnya.

Bicara soal siapa calon yang akan diajukan oleh PDIP, Robin mengatakan, sudah ada nama salah satunya dari hasil assesment PDIP beberapa waktu lalu, yang mendapatkan surat tersebut. "Namanya sudah ada, yang jelas bukan nama seperti yang beredar, bukan nama pak Firdaus," sampainya.

Sementara , Ketua DPC PPP Kota Pekanbaru Said Usman Abdullah menegaskan, komunikasi politik dengan PDIP bukan hanya berlangsung saat ini, namun sudah terjadi sejak April 2016 lalu. Sampai sekang komunikasi itu masih sama yakni untuk menjalin koalisi mengusung bakal calon Walikota dan Wakil Walikota.

"Meski diakui dengan partai lain kami juga melakukan komunikasi. Namun dengan PDIP ini jauh lebih intensif. Bahkan pembicaraan sudah sekitar 90 persen setuju melakukan koalisi. Sisanya tinggal menentukan posisi masing-masing," katanya.

Said menjelaskan, sama halnya dengan PDIP, pihaknya juga sudah mendapat mandat surat tugas dari DPP PPP. DPP menunjuk dirinya sebagai bakal calon walikota dan memerintahkan mencari koalisi serta pasangan di Pemilukada Kota Pekanbaru.

"Jika kedua partai sudah berhasil berkoalisi, maka kami tidak akan tertutup kemungkinan untuk partai lain akan berkoalisi. Sebab saya sudah berkomunikasi juga dengan Nasdem, Hanura, Demokrat dan bisa juga PKS akan berkoalisi juga dengan kita," kata Said.

Terlepas demikian, Said menyatakan apa yang dibicarakan dengan PDIP tidak hanya soal posisi, tetapi juga soal komitmen antara keduanya untuk menjalin koalisi yang menjamin masing-masing diuntungkan. Said tidak bisa memprediksi pembicaraan tersebut akan dilanjutkan pada pengumuman final. "Namun yang pasti tidak mungkin sampai lewat masa pendaftaran tanggal 19 September 2016 mendatang," tutupnya. ***