PEKANBARU - Gajah, hewan yang diberi predikat binatang terbesar di darat ternyata ikut dilibatkan untuk membantu proses pemadaman sisa api kebakaran hutan yang sempat melanda kawasan Taman Nasional Tesso Nilo (TNTN) di Kabupaten Pelalawan, Riau.

Informasi yang dirangkum GoRiau.com dari posko Satgas pencegahan Karlahut Riau, Senin (22/8/2016) siang, setidaknya ada dua ekor gajah terlatih yang diturunkan oleh TNTN untuk membantu mematikan sisa api serta sebagai transportasi tim darat di lapangan.

Pasukan gajah tersebut bergabung dengan Satgas darat untuk bersama-sama memadamkan sisa api dengan sistem manual. Sebab, kondisi di lapangan sangat berat, diakibatkan jauhnya sumber air. Belum lagi medan sulit diakses.

Tiga hari lalu, sekitar 20 hektar lebih hutan di TNTN membara hebat. Hari itu juga Kapolda Riau, Brigjen Pol Supriyanto bergerak ke sana memimpin operasi pemadaman. Jenderal bintang satu ini juga sempat menghubungi gubernur untuk berkoordinasi.

TNTN ini penting, karena statusnya sebagai taman nasional. Dengan antisipasi cepat semua pihak, api pun bisa dicegah. Bahkan gajah pun ikut dilibatkan. "Info dari TNTN, gajah tersebut dikerahkan kemarin, untuk pendinginan," kata pihak Balai Besar Konservasi SDA Riau, Ihsan, Senin siang.

Kepala Balai Taman Nasional Tesso Nilo (TNTN), Darmanto menyatakan, dari 81.700 hektare luas TNTN yang ditetapkan pada 2014 lalu, 60 persennya kini telah dirambah. Itu bahkan sudah dilakukan selama belasan tahun. Ironisnya, 20.000 hektar lahan di wilayah ini telah disulap menjadi perkebunan sawit.

"Saat ini hutan yang tersisa 23 ribu hektar. Sekarang yang sudah menjadi perkebunan sawit sekitar 20.000 hektar, di mana 38.000 hektar lainnya jadi semak belukar dan pohon kecil (bekas dirambah)," beber dia. ***