PEKANBARU - Malang tak dapat dielakkan, untung tak dapat diraih, ini lah pepatah bagi pasangan suami istri bernama Sudirman dan Erna Juwita, warga RT04/RW02, Kecamatan Sukaramai Kelurahan Pekanbaru Kota, Provinsi Riau ini.

Kenapa tidak, buah hati mereka berjenis kelamin laki-laki ini lahir dalam keadaan memprihatinkan. Menurut informasi, bayi laki-laki dengan bobot badan 3,7 Kilogram dan panjang 50 centimeter itu tidak memiliki batok kepala.

Karena kondisinya, anak dari Sudirman dan Erna Juwita yang lahir Minggu malam lusa lalu, sekitar pukul 21.50 WIB di Rumah Sakit Bina Kasih Pekanbaru tersebut, terpaksa dirawat di ruang khusus rumah sakit.

"Kami orang tak mampu. Ini pun cuma pakai BPJS. Kata pihak rumah sakit, rencana anak kami dipulangkan hari ini, nanti dirawat berlanjut," pilu Sudirman yang sempat ditemui GoRiau.com (GoNews Group) di rumahnya, Selasa (27/9/2016) siang.

Sudirman pun mengaku bingung, bagaimana merawat sang buah hati dengan kondisinya yang seperti itu. "Rumah kami begini, berdebu dan kotor. Khawatir saya kalau dibawa pulang nanti makin parah. Batok kepalanya tak ada," ucapnya.

Belum lagi kondisi istrinya Erna Juwita pasca menjalani operasi saat melahirkan sang anak malang tersebut. Tentunya bapak empat orang anak ini kian tak menentu dan bingung harus berbuat apalagi menolong anaknya.

Terpisah, manajemen rumah sakit pun memberikan jawaban. "Kondisi bayi masih bisa kita atasi, kita berikan pertolongan. Memang menurut dokter ada kelaianan batok kepala," jawab Direktur RS Bina Kasih, dr Noorchalis Asnawi.

Dia membantah adanya upaya RS yang hendak memulangkan pasien dengan kondisinya saat ini. "Kita dari RS tidak pernah ingin memulangkan, kalau kondisinya tak memungkinkan, kita tidak pulangkan. Kalau membaik kita pulangkan, itu sesuai rekomendasi dokter," jawabnya. ***