PEKANBARU - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), mengirimkan satu lagi helikopter MI-8 CMJ untuk membantu upaya pemadaman kebakaran lahan dan hutan (Karlahut) di Riau. Praktis, Satgas Udara dapat kekuatan baru untuk operasi bom air.

Informasi yang dirangkum GoRiau.com, Minggu (21/8/2016), heli ini sudah landing (mendarat) di posko utama, Pangkalan Udara (Lanud) Roesmin Nurjadin, Pekanbaru, Riau. Helikopter bom air MI-8 itu akan dioperasikan mulai besok (Senin, red).

"Mulai besok sudah bisa bergabung untuk memperkuat Satgas penanggulangan Karlahut Riau, khususnya dalam operasi Waterbombing (Bom air, red)," kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Riau, Edward Sanger.

Artinya, sudah ada beberapa helikopter yang ditempatkan di Riau, di mana dua diantaranya heli MI-8 dan satu lagi MI-171 serta satu Bolcow. Selain itu juga ada dua pesawat Air Tractor dengan kapasitas daya tampung 3.000 liter air.

Sedangkan helikopter tersebut bisa mengangkut 5.000 liter air untuk sekali terbang dan proses water bombing (bom air, red).

Sampai kini, konsentrasi kebakaran lahan dan hutan terfokus di Bengkalis. Area terparah melanda Desa Tasik Serai, Kecamatan Pinggir. Di sini, sudah ada 100-an hektar lahan gambut hangus dalam tiga hari belakangan. Cuaca terik dan angin kencang membuat upaya pemadaman terhambat.

Informasi dari Satgas Udara, helikopter waterbombing sudah menjatuhkan 47 kali bom air di sana, sepanjang Sabtu hingga hari ini (Minggu). Itu dilakukan untuk mencegah api membesar dan menyebar luas.

Bahkan Kapolda Riau, Brigjen Pol Supriyanto sempat bermalam di Bengkalis untuk mengontrol langsung proses pemadaman kebakaran lahan oleh personilnya. ***