PALEMBANG - Asisten pelatih Sriwijaya FC, Rasiman, mengungkapkan, pihaknya bisa memahami kemarahan striker Alberto Goncalves alias Beto dalam pertandingan melawan Persipura, Sabtu lalu.

Pada laga keempat LIGA 1 2018 di Palembang yang berakhir 2-2 itu, Beto ditarik keluar pada pertengahan babak kedua. Beto menunjukkan ekspresi tidak suka atas keputusan tim pelatih. Ia memilih langsung masuk ke ruang ganti, daripada duduk di bench pemain. Beto tampak berjalan cepat meninggalkan area teknik Sriwijaya FC. Rasiman yang untuk sementara menggantikan Rahmad Darmawan atau RD karena sedang kursus pelatih lisensi AFC Pro di Yogyakarta, mengungkapkan bila tidak ada masalah dengan amarah Beto. Tim pelatih masih bisa mengendalikan situasi yang ada. Bahkan tim pelatih menganggap ekspresi marah itu merupakan sesuatu yang positif. Tidak perlu ditanggapi secara berlebihan. "Sebagai pemain memang harus punya mental seperti itu. Kami sangat memahami. Dan, buat kami tidak hanya Beto yang marah, tapi 5 pemain cadangan yang tidak dimainkan, lalu 15 pemain yang tidak masuk daftar susunan pemain," kata Rasiman. Adapun alasan tim pelatih Sriwijaya FC menarik Beto untuk digantikan Patrich Wanggai, karena merasa terjadi kebuntuan dalam usaha membuka pertahanan Persipura. Selain itu, kombinasi trisula Esteban Vizcarra, Beto, dan Manuchekhr Dzhalilov, mulai menurun. "Banyak hal yang menjadi pertimbangan. Di babak kedua permainan Persipura justru menanjak. Mereka berhasil mencetak 2 gol balasan dalam tempo 5 menit lewat serangan balik," kata Rasiman. "Kalau ini tidak diperhatikan, bisa jadi bukan hasil imbang yang didapat di akhir pertandingan, tapi malah kalah," Rasiman, menambahkan. Oleh karena itu tim pelatih memasukkan Patrich Wanggai untuk menggantikan Beto. Lalu Manuchekhr Dzhalilov juga diganti Nur Iskandar.  "Patrich Wanggai dimasukkan karena dia pemain Papua yang diharapkan bisa punya motivasi lebih menghadapi Persipura," ujar Rasiman. ***