TELUKKUANTAN‎ - Jalur Tuah Kalojengking Muda Indragiri yang berasal dari Sungai Lala Indragiri Hulu harus mengakui kecepatan saudaranya, 5 Dubalang Ghaje pada iven pacu jalur nasional hari kedua di Tepian Nasora, Jumat (26/8/2016) sore. Tuah Kalojengking merupakan sang juara pada pacu jalur nasional tahun 2015 lalu.

Tuah Kalojengking dan 5 Dubalang Ghaje berpacu pada hilir ke-4. Dimana, Tuah Kalojengking berada di jalan sebelah kiri. Sedangkan 5 Dubalang Ghaje berada di jalan sebelah kanan.

Dari jalannya perpacuan, kedua jalur Inhu ini berusaha untuk saling mendahului. Bahkan, sorak-sorai penonton begitu riuh memberikan dukungan kepada kedua jalur. Ya, ini partai seru.

Namun, nasib berkata lain. Tuah Kalojengking kehilangan mahkotanya. Ia harus mengakui kehebatan dari 5 Dubalang Ghaje.

Partai lain yang tak kala seru adalah ketika Meriam Onggang Parau bertemu dengan Ombak Nyalo Pantai Solob. Satu-satunya jalur yang mewakili Indragiri Hilir (Inhil) mampu mengoyak sayap dari Onggang Parau, jalur kebanggaan masyarakat Kuantan Hilir.

Begitu juga dengan pertarungan antara Delima Indah Pertama Kuantan dari Saik Kuantan Mudik dan Linta Jalang dari Gunung Toar. Delima Indah tak mampu melawan kecepatan dari Linta Jalang.

Jalur andalan lain yang gugur di hari kedua ini, yakni Linggar Jati JA Dispenda Kuansing. Jalur tersebut tunduk atas haluan Juragan Kuantan RAPP. Begitu juga dengan jalur andalan Inhu, Sialang Soko Putri Mandi yang harus mengakui kecepatan Siposan Rimbo RAPP.

Tentunya, pada hari ketiga akan lebih seru. Sebab, yang melaju ke hari ketiga merupakan jalur-jalur yang sudah mempunyai nama dan ditakuti oleh lawan dan disegani kawan. Seperti Toduang Biso Adhiyaksa Kuansing dari Pebaun Kuantan Mudik. Jalur ini pernah menyabet juara 1 pada tahun 2008 dan kini mulai eksis kembali.***