TELUKKUANTAN - Bupati Kuantan Singingi (Kuansing), Riau Drs. H. Mursini menyampaikan pengantar nota Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (RAPBD) tahun 2019, Kamis (29/11/2018) siang.

Pengantar nota RAPBD 2019 disampaikan bupati dalam sidang paripurna DPRD Kuansing. Sidang ini dipimpin langsung Ketua DPRD Kuansing Andi Putra, SH, MH didampingi Wakil Ketua I Sardiyono dan Wakil Ketua II Alhamra.

Sebelum bupati berpidato, Andi Putra menyampaikan permohonan maaf atas terlambatnya sidang paripurna ini. Seharusnya, sidang sudah dilakukan pada pukul 09.00 Wib.

"Namun, karena ada yang perlu disinkronkan dan dibersihkan, maka paripurna baru bisa dilaksanakan sekarang," ujar Andi Putra. Sidang paripurna dibuka sekitar pukul 13.05 Wib.

Di hadapan seluruh anggota dewan dan pejabat teras Kuansing, Andi Putra mempersilahkan bupati untuk menyampaikan pengantar nota RAPBD 2019.

https://www.goriau.com/assets/imgbank/03122018/3jpg-7696.jpg

Ditegaskan Mursini, penyusunan RAPBD Kuansing 2019 berpedoman pada PP nomor 58 tahun 2005 yang telah dijabarkan ke dalam pedoman pengelolaan keuangan daerah sebagaimana diatur berdasarkan Permendagri 21 tahun 2011 tentang perubahan kedua atas Permendagri 13 tahun 2006.

Selain itu, ada juga Permendagri 86 tahun 2017 tentang pelaksanaan PP 8 tahun 2007 tentang tahapan, tata cara penyusunan, pengendalian dan evaluasi pelaksanaan rencana pembangunan daerah dan Permendagri nomor 38 tahun 2018 tentang pedoman penyusunan APBD tahun anggaran 2019.

RAPBD Kuansing 2019, lanjut Mursini, juga berpedoman pada Perda Kuansing nomor 1 tahun 2017 tentang RPJMD Kuansing 2016-2021, Perbup nomor 25 tahun 2018 tentang Renja Pemkab Kuansing tahun 2019, program prioritas nasional dan program prioritas provinsi serta sesuai dengan sasaran dan prioritas pembangunan daerah. Sasaran dan prioritas daerah tertuang dalam Renja Pemkab Kuansing 2019.

"Dalam implementasinya, dibutuhkan sinkronisasi dan keselarasan progran kegiatan yang telah tertuang dalam dokumen KUA-PPAS. Alhamdulillah, dokumen itu sudah kita sepakati bersama," ujar Mursini.

https://www.goriau.com/assets/imgbank/03122018/4jpg-7695.jpg

Berdasarkan RPJMD, lanjut Mursini, RAPBD Kuansing 2019 diprioritaskan untuk penguatan jaringan infrastruktur, meningkatkan kualitas hidup masyarakat melalui pendidikan dan kesehatan, pengembangan nilai budaya, peningkatan prestasi ASN serta pemantapan pembangunan ekonomi berdaya saing.

"Tentunya mempertimbangkan analisis standar belanja, standar harga, tolak ukur kinerja dan standar pelayanan minimal yang ditetapkan sesuai dengan peraturan perundang-undangan," papar Mursini.

Mursini menyatakan bahwa RAPBD 2019 diproyeksikan sebesar Rp1,276 triliun dan mengalami peningkatan sebesar 13,53 persen atau Rp152 miliyar lebih dibandingkan murni APBD 2018.

Dimana, Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kuansing diproyeksikan sebesar Rp87,3 miliyar lebih. Jika dibandingkan 2018, angka itu mengalami kenaikan sebesar Rp260 juta lebih atau 0,29 persen.

https://www.goriau.com/assets/imgbank/03122018/2jpg-7697.jpg

Sedangkan dana perimbangan diproyeksikan sebesar Rp902 miliyar lebih dan mengalami kenaikan sebesar 13,83 persen atau Rp109 miliyar lebih jika dibandingkan APBD 2018.

Sementara, pendapatan lain-lain yang sah diproyeksikan sebesar Rp285 miliyar lebih, mengalami kenaikam sebesar Rp42 miliyar lebih atau 17,24 persen dibanding APBD 2018.

"Pemda selalu berupaya secara maksimal untuk menggali potensi pendapatan daerah untuk terus meningkatkan kapasitas fiskal daerah. Tentunya dengan tetap berpedoman pada peraturan perundang-undangan yang ada," kata Mursini.

Lebih lanjut, Mursini menyatakan bahwa pendapatan daerah diarahkan pada peningkatan kemandirian daerah dalam penyediaan anggaran, melalui penyederhanaan sistem dan prosedur administrasi pemungutan pajak dan retribusi daerah.

"Pada kesempatan ini, saya juga mendorong perangkat daerah agar meningkatkan koordinasi dengan pemerintah pusat dan provinsi. Sehingga, bisa menangkap peluang anggaran untuk membiayai pembangunan di Kuansing, peningkatan kualitas pelayanan yang lebih efektif, efisien dan akuntabel serta upaya meningkatkan PAD," papar Mursini.

Pemkab Kuansing, lanjut Mursini harus menyadari bahwa tingginya tingkat kebutuhan penyelenggaraan pembangunan daerah belum seimbang dengan kapasitas riil kemampuan keuangan daerah. Sehingga, dapam penentuan besaran belanja daerah perlu disusun secara selektif sesuai dengan KUA-PPAS.

https://www.goriau.com/assets/imgbank/03122018/1jpg-7698.jpg

Dimana, belanja tidak langsung diprioritaskan sebesar Rp761 miliyar lebih dan mengalami peningkatan sebesar Rp63 miliyar lebih jika dibandingkan APBD 2018.

Sementara, belanja langsung pada APBD 2019 diproyeksikan sebesar Rp514 miliyar lebih dan mengalami kenaikan senilai Rp58 miliyar lebih jika dibandingkan APBD 2018.

Adapun skala prioritas program dan kegiatan APBD 2019 meliputi, bidang infrastruktur yang akan melaksanakan peningkatan jalan penghubung antar desa dan kecamatan untuk menunjang ekonomi masyarakat dan pariwisata.

Bidang pendidikan, Kuansing akan fokus pada pembangunan sarana ruang belajar, air bersih dan alat-alat peraga serta buku-buku pembelajaran.

"Kita juga akan meningkatkan mutu pelayanan kesehatan masyarakat dengan meningkatkan sarana dan prasarana kesehatan," ujar Mursini.

Untuk bidang pariwisata, Kuansing akan mengembangkan potensi wisata unggulan sebagai bagian yang terintegrasi dengan pengembangan pariwisata di Riau. "Kita juga mendorong pemangku kepentingan untuk melestarikan nilai budaya," ujar Mursini.

"Aparatur pemerintah juga diminta bekerja profesional dan terus meningkatkan kompetensinya sesuai dengan bidang tugas masing-masing. Sehingga, memberikan pelayanan secara maksimal kepada masyarakat Kuansing," jelas Mursini.

Sementara, di bidang ekonomi, Kuansing akan mendorong meningkatnya pelaku usaha kecil dan menengah, pertumbuhan ekonomi kreatif dan produk unggulan daerah. Tersedianya sarana prasarana perdagangan yang memadai, meningkatkan produksi dan produktivitas pangan serta meningkatkan produksi dan pemasaran bidang perikanan.

"Insya Allah, semua yang kita rencanakan akan terwujud dengan kerjasama yang baik seluruh pemangku kepentingan. Sehingga Kuansing bisa memacu pembangunan untuk taraf hidup dan kesejahteraan masyarakat," kata Mursini. ***