TELUKKUANTAN - Menjelang peringatan dua tahun kepemimpinan Mursini - Halim pada 1 Juni, peringkat hasil UN SMP Kuantan Singingi (Kuansing) se-Riau menjadi kado pahitnya. Bagaimana tidak, kabupaten yang dikenal sebagai pencetak guru, harus berada di urutan terakhir.

Bukan tahun ini saja, pada tahun 2017 lalu, Kuansing juga menempati urutan terakhir dari 12 kabupaten kota se-Riau.

Melihat hasil itu, Ketua Komisi A DPRD Kuansing Musliadi menilai Mursini - Halim tidak punya ambisi untuk memajukan daerah. Akibatnya, terjadi penurunan dalam berbagai hal, terutama pendidikan.

"Pemimpin tak punya ambisi untuk maju. Ambisi ya, bukan ambisius. Kalau punya ambisi, tentu dari tahun 2017 Mursini - Halim sudah melakukan evaluasi secara keseluruhan pada bidang pendidikan dan tentunya tidak menjadi penutup rangking pada tahun 2018," ujar politisi yang akrab disapa Cak Mus ini.

Kepada GoRiau, Cak Mus menyatakan sebagai kepala daerah tentunya Mursini - Halim mengetahui dimana letak kesalahan pendidikan Kuansing. Harusnya, persoalan tersebut segera diatasi agar kualitas pendidikan di Kuansing semakin meningkat.

"Pondasi pendidikan Kuansing itu sudah kokoh dimulai sejak zaman Asrul Jaafar menjadi bupati. Dari segi infrastruktur, Kuansing jauh lebih maju dibanding daerah lain. Nah, tinggal lagi bagaimana Mursini - Halim meningkatkan kualitas guru," ujar Cak Mus.

Untuk meningkatkan SDM guru, pemerintah harus melakukan berbagai pelatihan. Tidak hanya itu, kesejahteraan guru juga harus diperhatikan. "Sekarang masih ada gaji guri Rp350 ribu per tiga bulan. Bagaimana pendidikan mau maju kalau gurunya saja payah nak makan."

"Pemerataan sebaran guru, jangan sampai menumpuk di ibukota kabupaten atau kecamatan," tambah Cak Mus.

Dikatakan Cak Mus, untuk mengangkat pendidikan yang anjlok, pemimpin harus punya ambisi. Seperti Sukarmis yang ingin pendidikan Kuansing maju, ia dirikan SMAN Pintar yang kini jadi rebutan siswa se-Riau.

"Jika seperti ini terus, saya yakin visi misi MH tidak akan tercapai. Sebab, mereka tak punya ambisi untuk memajukan daerah. Ambisi itu perlu, tentunya sesuai dengan aturan," tegas Cak Mus.

Sebagai lembaga yang bertugas untuk legislasi, penganggaran dan kontroling, kata Cak Mus, DPRD siap untuk mendukung pemerintah. Terutama dalam hal anggaran pendidikan. "Pendidikan itu urusan wajib dan malu kita berada pada rangking ke-12."

"Tergantung bupati lagi, kalau dia punya ambisi untuk maju, kita siap mendukung. Tapi, beliau tak punya ambisi, mau gimana lagi," tutup Cak Mus.