TELUKKUANTAN - Festival Pacu Jalur tahun 2017 terasa berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya, apalagi jalur-jalur yang berpacu sudah membawa bendera suatu produk atau instansi. Seperti Linggar Jati Adhyaksa Kuansing.

Jalur dari Desa Pulau Kumpai Pangean tersebut merupakan binaan dari Kejaksaan Negeri (Kejari) Kuantan Singingi (Kuansing).

Ikut sertanya Kejari Kuansing dalam pesta rakyat ini tak terlepas dari rasa memiliki kebudayaan yang sudah berumur ratusan tahun.

"Kami adalah bagian dari masyarakat Kuansing dan ini adalah bentuk kepedulian kami dalam mengembangkan, melestarikan dan menjada budaya pacu jalur," ujar Kajari Kuansing Jufri, SH, MH didampingi Kasi Intel Revendra, SH, Kasi Pidum Wahyu Hidayat SH, Kasi Datun Effendy Zarkasyi, SH, MH dan Kasi Pidsus Jhon Leonardo Hutagalung, SH kepada GoRiau.com, Rabu (23/8/2017) pagi.

Untuk tahun ini, lanjut Jufri, instansinya tak hanya membina Sang Juara Nasional tahun 2012 saja, tapi ada tiga jalur lainnya yakni Singa Kuantan Adhyaksa dari Sungai Pinang Hulu Kuantan, Singa Ngarai Adhyaksa dari Pulau Kalimanting Benai dan Sijontiak Lawuik Pulau Tanamo IKC Adhyaksa dari Pulau Jambu Cerenti.

"Kita berharap, jalur-jalur yang membawa bendera Adhyaksa bisa berjaya di Tepian Narosa, tentunya tetap menjaga sportifitas," harap Jufri.

Partisipasi Kejari Kuansing dalam membina jalur dan melestarikan kebudayaan pacu jalur mendapat apresiasi dari masyarakat. Sebab, Kejari Kuansing dinilai punya kepedulian yang tinggi terhadap keberlangsungan budaya lokal.

"Kami sangat berterimakasih kepada Pak Kajari bersama para Kasi dan jaksa, sebab sangat peduli dengan pacu jalur," ujar Marwan, seorang pengurus jalur secara terpisah.

Marwan dan masyarakat Kuansing lainnya berharap instansi lain juga ikut melestarikan kebudayaan pacu jalur. "Instansi lain harus mencontoh kepedulian Kejari Kuansing ini. Sehingga, pacu jalur semakin mendunia," tutupnya.***