TELUKKUANTAN - Bupati Kuantan Singingi (Kuansing), Riau, Mursini mengumpamakan kepemimpinannya seperti berjalan 5 KM dan saat ini baru dijalani 1,5 KM. Hal itu disampaikan Mursini saat membukan Focus Group Discussion (FGD) yang dilaksanakan di Pendopo Rumah Dinas Bupati Kuansing, Rabu (13/12/2017).

Kegiatan yang ditaja Bagian Humas Sekretariat Daerah Pemkab Kuansing ini mengangkat tema "Mewujudkan Kabupaten Kuantan Singingi Unggul, Sejahtera dan Agamis".

Setelah pembukaan, moderator yang didatangkan dari Universitas Andalas Padang Prof Asdi Agustar memberikan kesempatan pertama kepada Wakil Bupati Halim sebagai narasumber.

Halim pun langsung membantah pernyataan bupati.

"Kalau bupati menyatakan perjalanan 1,5 Km, kalau menurut saya belum sampai 'sekilo' (1 Km)," ujar Halim di depan pejabat eselon II dan III serta tokoh masyarakat Kuansing dari berbagai elemen.

Halim menegaskan bahwa pemerintah Kabupaten Kuansing belum mensejahterakan rakyat. Ia menilai, kebijakan yang diambil pemerintah tidak berpihak kepada masyarakat.

"Bagaimana masyarakat bisa maju, jika wirausahanya tidak memuaskan. Seperti bantuan bibit sawit yang tidak sesuai standar," ujar Halim.

Dikatakan Halim, dirinya sudah melihat langsung bibit yang didatangkan oleh rekanan. Ia mengaku kecewa dengan bibit tersebut. Padahal, untuk peningkatan perekonomian masyarakat, Pemda sudah menganggarkan sebanyak 150 ribu batang.

"Sebenarnya, target kita itu 300 ribu batang per tahun, tapi hanya terealisasi separohnya," ujar Halim.

Menurut Halim, sektor perkebunan kelapa sawit merupakan unggulan Provinsi Riau dan karena itu masuk dalam program kepemimpinan Mursini - Halim. Tapi, lanjut dia, realisasinya tak memuaskan.

Halim menyatakan kesalahan itu tak terlepas dari dinas terkait yang dinilai tak berani mengambil keputusan. Ia pun berharap Bupati Mursini mengevaluasi OPD terkait.

"Ke depan, kepada pimpinan saya (bupati), agar tegas kepada OPD yang melalaikan tugas. Sebab, mereka sudah disumpah untuk mewujudkan visi misi Kuansing," ujar Halim.***