SELATPANJANG - Dinding pagar Tempat Pemakaman Umum (TPU) Sri Bijuangsa Jalan Kesehatan Selatpanjang, Kepulauan Meranti,Riau, dipenuhi lukisan dan tulisan bernuansakan Islami. Pesan-pesan yang disampaikan itu, untuk mengingatkan ummat bahwa hidup di dunia tidaklah kekal.

Menurut Lurah Selatpanjang Kota Husni Mubaraq, memberi lukisan gambar dan tulisan di dinding TPU Sri Bijuangsa adalah sebagai bentuk dakwah. Guna mendapatkan cat dan beberapa peralatan lain, mereka menggunakan sistem swadaya (dari masyarakat setempat).

"Termasuk menggunakan uang pribadi," kata Husni Mubaraq.

Kata Husni lagi, tujuan utama memberikan gambar dan tulisan di dinding TPU yang selama ini dibiarkan begitu saja adalah ingin memperindah Kota Selatpanjang. Sebab, Selatpanjang merupakan kampung halamannya, tempat ia lahir.

"Niatnya ikhlas ingin memperindah kota dengan lukisan-lukisan bersifat agamis. Makanya saya berusaha sesuai kemampuan untuk memperindahnya. Tapi tak lepas dari pro dan kontra," ujar Husni.

Pro dan kontra yang dimaksud Husni, saat melakukan pengecatan dan beberapa lukisan, ada tangan-tangan jahil yang sepertinya kurang senang. Lukisan dan tulisan yang sudah bagus dibuat, dicoret lagi menggunakan cat oleh orang yang tidak bertanggungjawab. Sempat merusak pemandangan, akhirnya kerusakan kembali diperbaiki.

Atas kejadian ini, Husni Mubaraq tidak ingin memperpanjang masalahnya. Ia mengikhlaskan, dan segera memperbaikinya.

Sementara untuk menyiapkan lukisan dan tulisan di sepanjang pagar TPU, Husni menyiapkan Rp80 ribu (untuk satu bidang dinding pagar) sebagai upah pekerja. Sedangkan cat dan beberapa peralatan lain disiapkan oleh pihak kelurahan.

"Lukisan bersifat agamis ini agar setiap kita menyadari akan kehidupan di atas muka bumi tiadalah abadi. Semuanya akan kembali ke haribaan Sang Khalik, dan tetap akan menuju ke alam barzakh terlebih dahulu. Oleh karenanya, persiapkan diri dengan perbanyak amal ibadah," kata Husni Mubaraq. ***