SELATPANJANG - Terhitung sejak Januari hingga November 2018, nilai investasi yang telah masuk ke Kepulauan Meranti, Riau, mencapai Rp58, 6 miliar. Terbesar pada sektor perhotelan.

Berdasarkan data dari Dinas Penanaman Modal, Pelayanan Terpadu Satu Pintu dan Tenaga Kerja Kepulauan Meranti, paling banyak dan nilai investasinya cukup besar ada pada bidang perhotelanan. Diantaranya Cv Agung Kencana (Aka Meranti Hotel) nilai investasinya Rp9,060 miliar, Cv Diva Pratama Sejahtera (Hotel Diva) Rp11, 5 miliar, penambahan fasilitas Grand Meranti Hotel Rp8,2 miliar, PT Indobaru Graha Meranti (Indobaru Hotel) Rp14,5 miliar.

Selain itu, ada juga PT Agro Mas Sakti yang bergerak di bidang penjualan minyak kelapa Rp1,5 miliar dan PT Mitra Meranti Sukses yang bergerak di bidang penjualan Minol berinvestasi sebesar Rp1,2 miliar.

Kepala Bidang Perencanaan Pengembangan Iklim dan Promosi, Yuliendri mengatakan, tahun 2018 ada dua perusahan yang baru mencatatkan penanaman modal pada aplikasi. Padahal, sudah lama beroperasi. Perusahaan tersebut adalah PT Lili Anugerah (Hotel Lili) nilai investasi sebesar Rp5 miliar dan New Furama Hotel dengan nilai investasi Rp2,5 miliar.

Meski ada ada peningkatan jika dibandingkan dari tahun-tahun sebelumnya (2016 Rp1,75 miliar dan 2017 Rp24,8 miliar), Yuliendri mengaku investasi di Kepulauan Meranti belum maksimal. Sebab, masih banyak sarana dan prasarana yang belum memadai, seperti listrik dan air bersih.

Sebagai upaya meningkatkan jumlah penanaman modal itu, Pemerintah Kabupaten Kepulauan Meranti masih melakukan program Free Tax atau pembebasan pajak dalam jangka waktu tertentu bagi investor baru yang menanamkan modalnya.

Dijelaskan Yuliendri, angka investasi tersebut sesuai yang tertera pada izin prinsip, diisi oleh pemohon, yang diajukan dan diisi pada Sistem Pelayanan Informasi dan Perizinan Investasi Secara Elektronik (SPIPISE). "Nilai investasi tersebut diisi langsung oleh pemohon, jadi tidak ada rekayasa," kata Yuliendri. ***