SELATPANJANG - Ketua Asosasi Peruahaan Bongkar Muat Indonesia (APBMI) Kepulauan Meranti, Jefry Hidayat, berharap aparat penegak hukum segera membentuk tim khusus untuk pemberantasan penyelundupan di Kota Sagu. Pasalnya, Ia menduga masih ada pemain lama (penyelundup barang illegal) di Kepulauan Meranti dan belum tersentuh hukum.

Pernyataan itu disampaikan Jefry Hidayat menanggapi aksi cepat penegak hukum dalam memberantas penyelundupan rokok tanpa cukai di Kepulauan Meranti beberapa hari yang lalu. Kata Jefry, tertangkapnya JHN (34) oleh petugas patroli Direktorat Polisi Air Polda Riau, Selasa (7/3/2017) dinihari patut diapresiasi. Sebab, waktu itu Polair berhasil mengamankan ratusan kardus rokok ilegal asal Batam di Selatpanjang, Riau.

Namun, kata Jefry, berdasarpankan pantauannya, JHN terbilang pemain baru. Dimana, JHN baru dua kali melakukan aksi penyelundupan rokok yaitu pada Bulan Februari dan Bulan Maret 2017. Padahal, tambah Jefry, selama ini sangat banyak beredar rokok tanpa cukai di wilayah Kepulauan Meranti bahkan beberapa daerah lain di Provinsi Riau.

Diceritakan Jefry juga, atas penangkapan JHN beberapa waktu lalu, masyarakat sudah maklum. Dalam bincang-bincangnya dengan beberapa warga, semacam ada indikasi persaingan bisnis antara pemain baru dengan pemain lama. Pemain lama yang merasa bisnisnya tersaingi merasa tidak senang dan berusaha memberikan informasi kepada aparat berwenang terkait aktivitas pemain baru itu. "Karena itulah jarang ada pemain baru yang ‘survive’ dalam bisnis yang sama", ucap Jefri Hidayat, Sabtu (11/3/2017).

Jefry menambahkan, jika JHN baru memulai bisnis haram itu pada Februari 2017, lalu darmana barang illegal seperti rokok dan minuman keras tanpa cukai yang selama ini beredar d Selatpanjang. Padahal, kata Jefry lagi, hampir semua warga Selatpanjang mengetahui ada peredaran rokok tanpa cukai ini dan sangat mudah didapati di warung-warung. "Untuk itu, kami meminta seluruh instansi dan aparat yang berwenang dalam hal ini, seperti Polisi, Bea Cukai dan Syahbandar untuk bersinergi dalam memberantas penyeludupan barang tanpa cukai ini untuk mencegah kerugian negara yang sangat besar", tegas Jefri yang juga Ketua DPC Partai GARUDA Kabupaten Kepulauan Meranti.

"Kita sangat mengapresiasi usaha penangkapan dan pencegahan yang selama ini telah dilakukan. Namun, jika kita jujur, ada pemain lama dan lebih besar aset nya yang masih bebas beroperasi. Entah itu karena kelihaiannya atau justru karena dilindungi, kita tak mau berspekulasi. Untuk itu, kami berharap instansi-instansi terkait segera membentuk tim khusus untuk melakukan operasi sapu bersih terhadap kegiatan penyelundupan di Kepulauan Meranti," harap Jefry. ***