SELATPANJANG - Sebanyak 64 Jamaah Haji asal Kepulauan Meranti telah selamat sampai ke kampung halaman, Sabtu (24/9/2016) siang. Mereka disambut langsung oleh Bupati H Irwan MSi dan Wakil Bupati H Said Hasyim di Batam Kepulauan Riau, Jumat (23/9/2016).

Tiba di Selatpanjang, dilakukan pula penyambutan di Masjid Agung Darul Ulum Jalan Siak Sri Indrapura Selatpanjang. Dimana, Masjid ini juga kemarin dijadikan tempat melepas semua Jamaah Calon Haji asal Kota Sagu. Di Masjid Agung Darul Ulum hanya terlihat beberapa orang Jamaah Haji saja. Sebab, sebagian ada yang sudah terlebih dahulu pulang ke rumah masing-masing untuk melepas rindu dengan sanak saudara.

Ketua rombongan Jamaah Haji Kepulauan Meranti H Joko Surianto, yang merupakan Kepala Dinas Pasar mengatakan, apa yang disampaikan Said Hasyim waktu pelepasan bahwa cuaca ekstrim di Mekkah, memang benar adanya. Bahkan, cerita Joko, di sana mereka sempat dilarang untuk keluar karena terlalu berbahaya untuk kesehatan jamaah. "Kalau cuaca ekstrim kami dilarang keluar karena terlalu berbahaya. Betul apa yang disampaikan Wakil Bupati kemarin," ujar H Joko dalam sambutannya.

"Kalau kami ceritakan satu persatu suka dan duka selama menunaikan rukum Islam yang kelima ini, satu minggu tidak tuntas. Kami juga sudah terlalu capek, dan rindu akan segera bertemu dengan keluarga," tambah H Joko dalam sambutannya di hadapan Jamaah Haji beserta keluarga dan unsur Forkopimda Kepulauan Meranti.

Dalam ceritanya, H Joko mengaku seluruh Jamaah Haji asal Meranti tak bisa melaksanakan salat 5 waktu sehari-hari di Masjidil Haram. Sebab, jaraknya dari penginapan sangat jauh. Namun, jika di Masjid Nabawi Madinah, sangat sering dilakukan karena jaraknya hanya sekitar 400 meter.

H Joko juga mengimbau, untuk kedepan dalam melaksanakan kegiatan rukun kelima Islam itu, jika ada keluarga yang sudah tua memang harus ada pendamping. Sebab, di sana memang dibutuhkan betul kebugaran fisik. Apalagi saat akan melempar Jumroh, dimana semua jamaah se dunia berkumpul dan berjalan bersama. "Alhamdulillah tahun ini terowongan di Mina sudah ada 2. Itu sangat membantu saat melempar Jumroh," kata H Joko lagi.

Sementara itu, pihak Pemda Kepulauan Meranti yang diwakilkan langsung oleh Asisten I H Alizar mengakui ibadah haji memang sangat berat. Baik mengenai pendaftaran, kuota, biaya, maupun fisik. Untuk itu, Ia mengajak baik dirinya sendiri maupun seluruh warga yang sudah menunaikan ibadah haji hendaklah menjadi panutan di tengah-tengah masyarakat tempat tinggalnya.

Usai penyambutan, Jamaah Haji dan masyarakat Meranti berkesempatan menunaikan Salat Dzuhur berjamaah di Masjid Agung. ***