SELATPANJANG - Turnamen Sepakbola telah di Desa Mekong telah digelar sebanyak 24 kali atau selama 24 tahun. Pesta olahraga untuk rakyat itu digelar sejak Mekong belum dimekarkan menjadi desa.

Waktu itu, diberi nama Purnama Cup, yang belakangan berganti menjadi Mekong Cup. Tahun 2017, Mekong Cup sudah digelar sebanyak 14 kali.

Kepala Desa Mekong A Rahman S satu-satunya orang yang paling getol mengangkat olahraga Sepakbola di desa yang terletak di depan Selat Melaka itu. Seperti tak kenal lelah, sebisa mungkin laki-laki yang akrab di panggil Da atau Daman itu membuat turnamen sepakbola setiap tahun. Sejak Ia belum menjabat kepala desa, Turnamen Sepakbola di Mekong telah digelarnya.

Ia juga mengapresiasi para pemain-pemain sepakbola yang lihai memainkan si kulit bundar di lapangan. Tak jarang pula Ia memberikan sepatu, baju, kaos, dan peralatan sepakbola kepada siapapun yang Ia kehendaki. Terkadang dalam jumlah banyak hingga lebih 30 pasang sepatu bola dan seragam olahraga.

Lalu, apa yang membuat Ia begitu bersemangat menggelar iven tahunan Sepakbola tersebut?. Kata Daman, motivasinya membuat turnamen Sepakbola selain kecintaannya pada olahraga tersebut, juga sebagai wadah pemain menunjukkan bakat. Pemain-pemain yang berbakat bisa terlihat oleh banyak pihak sehingga peluang untuk berkarya terbuka lebar.

"Ini bukan untuk kepentingan pribadi. Kalau berbicara untung, bukan di sini tempatnya. Saya membuat turnamen setiap tahun sebagai wadah pecinta olahraga menunjukkan bakat di lapangan," kata Daman.

"Kalau mereka bermain bagus, dilihat banyak pihak, lalu dipakai oleh daerah lain untuk memperkuat tim di sana, kan pemain juga yang untung, bukan saya. Insya Allah turnamen tetap kita laksanakan tiap tahun, apapun yang terjadi tetap kita usahakan," kata laki-laki yang telah tiga priode menjadi Kades itu lagi.

Lalu, ketika disinggung perhatian dari pihak-pihak terkait pada iven tahunan di Desa Mekong itu, Daman mengatakan hingga saat ini belum maksimal. Diakuinya, hanya beberapa orang saja yang konsisten menjadi sponsor turnamen di Mekong. Meski terkadang sponsor tidak banyak namun tetap melaksanakan, kata Daman juga, bukan berarti Ia banyak uang dan bisa membiayai semuanya. Namun, karena keinginan yang kuat untuk memajukan olahraga Sepakbola itulah menjadi motivasi tersendiri baginya untuk menggelar Mekong Cup.

Daman juga tidak menutup diri kepada pihak-pihak terkait terutama pemerintah yang hendak berpartisipasi. Ia pun berharap pemerintah untuk mulai memperhatikan upaya yang selama ini dilakukannya dalam mewadahi pemain-pemain berbakat di bidang Sepakbola. Kata Daman, lihatlah Desa Mekong, lihatlah apa yang ada tiap tahun di sana, meski melihat itu hanya dengan sebelah mata.

"Lihatlah kami, walau hanya sebelah mata," katanya lirih.

Terkadang, guna memeriahkan pembukaan Mekong Cup, Daman mengundang klub-klub sepakbola dari negara tetangga seperti Malaysia. Kesebelasan negeri jiran itu akan bertanding dengan tuan rumah pada partai eksebisi. Untuk tahun 2017, pada Mekong Cup yang ke-14 ada 76 klub sepakbola yang berpartisipasi. Mereka berasal dari beberapa desa se Kepulauan Meranti. ***