PEKANBARU, GORIAU.COM - Paripurna istimewa DPRD Riau yang mengagendakan penyampaian visi dan misi Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Riau periode 2013 - 2018 sukses dilaksanakan, Minggu (18/8/2013). Paripurna DPRD ini juga menjadi penanda dimulainya kampanye Pilgubri 2013 yang akan berlangsung hingga 31 Agustus 2013.

Paripurna istimewa ini memang berbeda dengan paripurna istimewa lainnya karena dianggap sakral dan hanya berlangsung satu kali dalam lima tahun. Karena itu, Sekretariat DPRD Riau mempersiapkan cara ini secara maksimal dengan melibatkan berbagai unsur termasuk pihak keamanan guna mengantisipasi berbagai kemungkinan yang terjadi.

Paripurna dibuka langsung oleh Ketua DPRD Riau Drs HM Johar Firdaus didampingi Wakil Ketua Almainis SPd, sedangkan dari Pemprov Riau dihadiri oleh Sekretaris Daerah Provinsi, Zaini Ismail, selain itu semua unsur Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkompinda) juga hadir, para kepala dinas dan badan tokoh agama, tokoh masyarakat hingga organisasi kemasyaratan dan pemuda.

Diawal sidang, Ketua DPRD Riau memberi kesempatan kepada Ketua KPU Riau, T Edy Sabli untuk menyampaikan laporan terkait pelaksanaan tahapan pemilihan Gubernur Riau 2013.

''Dengan penyampaian visi dan misi ini maka masa kampanye Pilkada Gubernur Riau 2013 resmi dimulai dan berakhir 31 Agustus 2013'' ujar Edy Sabli dalam laporannya.

Ia mengatakan selain penyampaian visi misi juga dilanjutkan dengan pembacaan deklarasi "Pemilu Damai dan Berkualitas" yang diprakarsai oleh Polda Riau. "Kemudian, pada setelah acara ini seluruh calon akan mengikuti pawai keliling kota," katanya.

Ia mengatakan, KPU Riau sebelumnya telah menerima 10 bakal calon gubernur untuk Pilkada Riau 2013. Dari jumlah itu, tiga diantaranya merupakan calon independen atau perseorangan, dan tujuh lainnya diusung partai politik maupun gabungan partai.

"Setelah lalui tahapan proses, mulai dari administrasi maupun faktual di lapangan, akhirnya ditetapkan lima pasangan saja. Sedangkan tiga bakal calon dari jalur perseorangan tidak ada yang memenuhi syarat dukungan minimal untuk ditetapkan sebagai calon," katanya.

Ia mengatakan, lima pasangan cagub tersebut sudah ditetapkan dan mendapat nomor urut sejak 1 Juni lalu. Pasangan cagub berdasarkan nomor urut pertama antara lain Herman Abdullah-Agus Widayat yang didukung belasan partai nonparlemen, Annas Maamun-Arsyadjuliandi Rahman (Golkar dan PPP), Lukman Edi-Suryadi Khusaini (PKB dan PDI-P). Kemudian pasangan Achmad-Masrul Kasmy (Partai Demokrat dan PBR), dan Jon Erizal-Mambang Mit (PAN dan PKS).

Sementara itu, Ketua DPRD Riau Johar Firdaus dalam sambutannya mengatakan, setia pasangan cagub mendapat waktu 20 menit untuk menyampaikan visi dan misi dalam rapat paripurna tanpa ada sesi tanya jawab. "Bagi cagub yang menang nanti, maka visi dan misinya akan menjadi dokumen resmi daerah dan menjadi rencana pembangunan jangka menengah Provinsi Riau," ujarnya.

Sementara itu, pasangan Herman Abdullah - Agus Widayat dengan nomor urut 1 yang diberi kesempatan menyampaikan visi dan misinya mengatakan akan membenahi semua pemasalahan di Riau, jika terpilih menjadi gubernur dan wakil gubernur Riau.

"Banyak permasahaan yang perlu diperhatikan lebih serius seperti pengembangan ekonomi lokal dalam mengantisipasi habisnya minyak dan gas bumi (migas) di Riau," kata calon Gubernur Riau, Herman Abdullah.

Hal tersebut disampaikan Herman Abdullah di podium yang didampingi Agus Widayat pada saat rapat paripurna istimewa DPRD Riau dalam penyampaian visi, misi dan program calon gubernur dan wakil gubernur Riau periode 2013-2018.

Dengan mengenakan pakaian serba putih yang bercirikan khas Melayu, lebih lanjut Herman berujar, sampai saat ini masyarakat di Riau belum semua merasakan dampak pembangunan yang dilakukan.

Padahal Riau terletak sangat strategis karena berada di jalur perdangangan internasional yakni Selat Malaka dan berhadapan langsung dengan negara jiran seperti Singapura dan Malaysia.

Serta Riau berada di jalur lintas Sumatera yang cepat tumbuh dan berkembang dan posisi yang strategis tersebut merupakan nilai tambah bagi Riau, tapi masyarakat belum merasakan dampak dari itu.

"Karena tingkat penganguran di Riau masih ada sekitra 5,3 persen, sedangkan penduduk yang hidup di bawah garis kemiskinan berjumlah 500.326 jiwa atau 8,47 persen dari jumlah total penduduk," katanya.

Kemudian, lanjutnya, pertumbuhan penduduk Riau sekitar 3,5 persen per tahun dan berada di atas rata-rata penduduk nasional yaitu sebesar 1,4 persen tiap tahun.

"Menyangkut kebutuhan infrastuktur dasar dan infrastruktur yang menunjang investasi, perlu ditingkatkan. Seperti pembangunan jalan dan jembatan di Riau," ucapnya.

"Secara administratif Riau terdiri dari 12 kabupaten/kota dengan 163 kecamatan dan 1.745 desa/kelurahan. Letak geografis provinsi itu memiliki luas wilayah sekitar 8,9 juta hektare dengan luas daratan 80,12 persen dan wilayah perairan 19,88 persen," katanya lagi.

Sementara itu Pasangan yang diusung Partai Golkar dan mendapatkan nomor urut 2 Annas Maamun-Arsyadjuliandi Rachman atau AMAN berjanji untuk melanjutkan pembangunan Riau dengan tidak ada lagi desa-desa yang terisolir di provinsi itu.

"Dengan tujuan mensejahterakan masyarakat seperti pembangunan jalan dan jembatan yang merupakan urat nadi dalam perekonomian, maka desa-desa di Riau tidak ada lagi terisolir," ujar calon Gubernur Riau, Annas Maamun

Annas memastikan, bila menjadi gubernur Riau, maka tidak ada lagi jalan berlobang kecuali lobangnya tingal sedikit saja dan mereka hanya melanjutkan pembangunan Riau dari gubenur Riau pertama Muhammad Amin sampai sekarang.

"Dananya bersumber dari APBD Riau yang pada tahun ini berjumlah sekitar Rp8,6 triliun dan kami akan berikan kepada masing-masing daerah kabupaten/kota sebesar Rp200 miliar setiap tahun," katanya.

Kemudian, lanjutya, dibidang pendidikan yang pertama pihaknya akan membantu pembangunan gedung-gedung sekolah mulai dari tingkat sekolah dasar sampai perguruan tinggi serta diciptakan guru yang disiplin dan sungguh-sungguh dalam mengajar.

Agar para guru-guru tadi bagus dalam mengajar, maka perlu ditingkatkan kesejahteraan. "Kalau tidak ditingkatkan, macam mana dia mau berkosentrasi dalam pekerjaannya mengajar," ucapnya.

Masyarakat ingin sehat dan sekarang perlu diperbaiki Puskemas yang kurang bagus, kemudian akan dibangun Puskesmas yang baru dan diciptakan Puskesmas untuk rawat inap dengan memiliki empat ruang inap.

Setiap Puskemas rawat inap perlu dokter spesialis minimal tiga orang dan yang terpenting setiap rumah sakit, obatnya harus yang bagus dan jangan lagi pakai obat generik.

Untuk mengatasi masalah orang miskin di Riau, maka pemerintah perlu membantunya agar keluar dari jurang kemiskinan. Misalnya dengan membuat rumah layak huni dan masing-masing desa akan dibangun enam unit tipe 36 dengan harga Rp75 juta per unit.

Pembangunan dibidang pariwisata, listrik dan air bersih, pihaknya berjanji akan mengundang investor dengan salinh bersinergi antara BUMN, BUMD dan swasta untuk menciptakan lapangan kerja baru di Riau.

"Riau terdiri dari 12 kabupaten dan kota dengan 171 kecamatan dan sekitar 1.800 desa. Kami yakin akan terwujudnya Propinsi Riau yang maju dengan masyarakat yang sejahtera dan berdaya saing," katanya lagi.

Sementara itu, pasangan calon gubernur Lukman Edy-Suryadi Khusaini atau yang disebut "Lurus" menyampaikan visi dan misi serta program kerja 100 hari pada hari pertama kampanye Pilkada Gubernur Riau di Rapat Paripurna DPRD Riau, Pekanbaru, Minggu.

Pasangan "Lurus" merupakan cagub yang diusung oleh PDI-P dan PKB. Mereka tampil dipodium menggunakan setelan jas warna hitam dipadukan dengan batik dan kopiah warna hitam.

Lukman Edy dalam pemaparannya menyatakan, ada empat pilar percepatan program pembangunan sebagai misi utama pasangan Lurus apabila menjadi Gubernur Riau periode 2013-2018. Salah satunya adalah akan menyelesaikan kesenjangan kesejahteraan rakyat Riau, terutama mengentaskan kemiskinan di pedesaan.

"Anggaran belanja untuk desa akan sebesar Rp2 miliar di seluruh Provinsi Riau," katanya.

Program kedua pasangan Lurus adalah memastikan pendidikan gratis dari sekolah dasar (SD) sampai perguruan tinggi. Ketiga adalah memberikan akses lahan untuk masyarakat serta pengelolaan sumber daya alam yang adil untuk rakyat.

"Redistribusi aset lahan untuk rakyat, yakni dua hektare per masyarakt miskin," katanya.

Kemudian, ia mengatakan pasangan tersebut mengusung misi untuk meningkatkan ekonomi rakyat berbasis keunggulan daerah, memperbaiki dan memeratakan infrastruktur jalan, listrik, air bersih, dan layanan kesehatan.

Selain itu, ia mengatakan "Lurus" berjanji akan melakukan pemekaran daerah untuk meningkatkan pelayanan kepada masyarakat, dan agar rentang jangkauan pemerintah dengan masyarakat makin dekat.

"Jika dipercaya kita menjadi gubernur, maka kita akan besarkan Riau menjadi 20 kabupaten/kota," kata Lukman Edy yang juga mantan Menteri Pembangunan Daerah Tertinggal.

Sementara itu, Calon Wakil Gubernur Suryadi Khusaini mengatakan program 100 hari pertama pasangan "Lurus" antara lain adalah mengajukan Rancangan Peraturan Daerah ke DPRD untuk optimalisasi anggaran belanja untuk desa sebesar Rp2 miliar. Kemudian, program lainnya adalah merevisi APBD agar pro rakyat, mulai bangun 30 Puskesmas rawat inap lengkap dengan pengadaan alat kesehatan dan 90 orang tenaga medis.

Kemudian, menginventarisasi lahan kritis dan tidur untuk rakyat yakni dialokasikan seluas 100 ribu hektare di 100 hari pertama.

"Yang paling utama adalah mewujudkan Kartu Sejahtera untuk Riau yang mana akan jamin kesehatan dan pendidikan gratis untuk masyarakat," katanya.

Selain itu, pasangan tersebut akan membentuk komisi daerah antikorupsi untuk membantu tugas Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) di daerah, dan melakukan moratorium pembelian kendaraan dinas dan pembangunan kantor pemerintahan.

"Kita juga akan merevisi izin minerba dan migas agar sesuai dengan amanat UUD 1945 pada 100 hari pertama kerja," kata Suryadi Khusaini.

Sementara itu, pasangan calon gubernur Achmad-Masrul Kasmy atau yang disebut "Beramal" menyampaikan visi dan misi serta program kerja 100 hari pada hari pertama kampanye Pilkada Gubernur Riau di Rapat Paripurna DPRD Riau, Pekanbaru, Minggu.

Pasangan "Beramal" merupakan cagub yang diusung oleh Partai Demokrat dan PBR, dan mendapat nomor urut empat. Mereka tampil dipodium menggunakan setelan jas warna hitam dipadukan kemejad dan dasi biru, serta kopiah warna hitam.

Achmad memaparkan program strategis pasangan "Beramal" dalam sektor pendidikan adalah memberi bantuan untuk menghasilkan 10.000 doktor dari berbagai disiplin ilmu.

"Membangun ilmu sama saja dengan bangun peradaban manusia. Kita beri dana untuk penelitian sehingga nanti berkontribusi untuk kemajuan Riau," katanya.

Pasangan itu juga berjanji akan memajukan pendidikan di sekolah agama. "Kita akan sinergikan pendanaan bersama dengan Kementerian Agama sehingga sekolah tidak lagi jadi sekolah alternatif untuk masyarakat," katanya.

Ia mengatakan, pasangan itu juga berjanji akan memberi pendanaan yang lebih besar untk pemerintah kabupaten/kota untuk merawat jalan dan jembatan, serta berjanji adanya akses jalan antar kabupaten dan kota berupa jalur cepat (highway).

Di bidang kesehatan adalah menurunkan angka kematian bayi lahir dan kematian ibu melahirkan, dengan menggunakan Puskesmas sebagai sumber informasi kepada masyarakat dan terus memperbaiki fasilitas rumah sakit daerah yang ada.

Di bidang pertanian, pasangan itu berjanji akan memajukan industri hilir kelapa sawit dan membuat lokasi pembibitan sawit.

Dalam program 100 hari pertama, Achmad mengatakan pasangan "Beramal" berjanji akan melakukan optimaliasi birokrasi yang profesional dan penunjukan kepala dinas berdasarkan kompetensi.

Calon Wakil Gubernur Masrul Kasmy menambahkan, pemerintahan nantinya akan berjalan harmonis antara gubernur dan wakil gubernur, yang secara tidak langsung menyindir "perang dingin" antara Gubernur Riau Rusli Zainal dan Wakil Gubernur Mambang Mit yang juga menjadi kandidat cagub.

Dalam kesempatan itu, Achmad juga berjanji akan terus meningkatkan gaji PNS. Ia mengatakan, pasangan "Beramal" telah bertekad bulat bahwa kesejahteraan PNS harus terus ditingkat.

"Pada APBD 2014 masih dimungkinkan kesejahteraan PNS ditingkatkan, transportasi ditingkatkan," katanya.

Namun pemaparan pasangan "Beramal" sedikit ternoda karena kesalahan teknis pada pemutaran klip video kampanye pasangan itu. Achmad terlihat gusar karena suara pada video itu tidak keluar, sehingga hanya terlihat seperti film bisu. "Kok suaranya tidak keluar," kata Achmad keheranan.

Sedangkan pasangan Pasangan calon gubernur Jon Erizal-Mambang Mit atau yang disebut "JEMM" yang merupakan pasangan dengan nomor urut 5 menyampaikan visi dan misi pada bagian terakhir sidang paripurna tampil dipodium menggunakan pakaian tradisional Melayu.

Latar belakang Jon Erizal sebagai pengusaha terlihat sangat mewarnai penyusunan konsep visi dan misi pasangan itu. Jon Erizal menyatakan, pasangan JEMM mengedepankan konsep "outward looking" untuk pertumbuhan dana APBD Riau, bukan terlalu fokus pada penggunaan dana yang sudah ada.

Ia menilai, dengan laju pertumbuhan penduduk hampir 4 persen per tahun, dikhawatirkan anggaran APBD Riau nantinya tidak akan bisa mengimbangi percepatan pertumbuhan penduduk dan dunia usaha.

Caranya, lanjut Jon Erizal, adalah melalui kekompakan gubernur berserta bupati dan wali kota untuk menarik perhatian pemerintah pusat agar "menggelontorkan" lebih banyak dana APBN untuk Riau.

"Bagaimana caranya, yakni menghubungkan atau dengan konektivitas program kabupaten/kota, provinsi dengan program nasional. Kalau singkron, maka pusat akan lebih besar menyalurkan dana," katanya.

Dalam kesempatan itu, Jon Erizal menyayangkan kondisi pemerintahan Riau yang selama ini lemah untuk menarik dana dari APBN untuk pembangunan, salah satunya contohnya adalah kasus PON XVIII Riau yang menyeret pejabat, anggota DPRD hingga Gubernur Riau Rusli Zainal sebagai tersangka korupsi dan suap di Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

"Yang paling menyedihkan kita, hanya untuk tambah Rp100 miliar dari APBN, membuat banyak korban tokoh-tokoh masyarakat Riau. Harapan kita jangan ini terjadi lagi, mari kita lakukan pendekatan bersama," ujarnya.

Pasangan JEMM juga mengusung misi untuk membuat Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Riau yang sehat dan menjadi sumber keuntungan untuk Riau. Menurut dia, BUMD Riau perlu menggarap potensi industri kelapa sawit dan hutan tanaman industri, pertambangan dan pariwisata.

"BUMD jangan hanya menyusui saja di APBD provinsi kita," tegasnya.

Ia juga menawarkan adanya pendekatan rasio produktivitas dalam perencanaan pembangunan Riau, untuk melengkapi aspek skala prioritas. Sebab, ia menilai terkadang pemerintah daerah masih melakukan pembangunan dengan mementingkan aspek keindahan daripada kegunaannya. Padahal, di sisi lain hal itu belum menyentuh kebutuhan banyak masyarakat yang masih hidup dalam kondisi miskin dan banyak kekurangan.

"Sedangkan, untuk pembangunan jalan didaerah terpencil menjadi prioritas utama, karena mengedepankan sudut sosial meski tidak produktif dari sisi ekonomi," katanya.

Sedangkan, Calon Wakil Gubernur Mambang Mit menambahkan, pasangan JEMM berjanji akan mewujudkan pemerintahan yang kondusif. Pemerintahan Riau ke depan harus memiliki hubungan yang bersinergi antara legislatif dan eksekutif. "Pemerintahan harus aman untuk menuju Riau kemilau," kata Mambang.

Usai kelima pasangan calon gubernur Riau, akhirnya acara dilanjutkan dengan penandatanganan deklarasi Pemilu damai dan berkualitas yang dipandu langsung Kapolda Riau Brigjen Pol Condro Kirono, serta pawai mengelilingi rute jalan utama Kota Pekanbaru dan berakhir di kantor KPU Riau. (nti)