TEMBILAHAN-Rombongan dari Dinas Perdagangan dan Perindustrian Inhil bersama PT Pertamina (Persero) MOR I mendatangi sejumlah rumah makan dan pangkalan yang menjual gas elpiji di Tembilahan, Senin (26/3/2018).

Diawali dari saah satu rumah yang terletak di Jalan Abdul Manaf Tembilahan, rombongan langsung melihat dapur rumah makan tersebut, dan menemukan adanya penggunan gas 3 Kg gram.

Melihat usaha tersebut tergolong besar, sang pemilik usaha pun langsung ditegur aga tak berganti menggunakan LPG 5 Kg atau 12 Kg.

Setelah dari sana, rombongan pun bergerak ke Kedai Kopi Suka Damai, di kedai yang telah berdiri puluha tahun itu, hanya terlihat satu buah tahung elpiji 3 Kg, sang pemilik menjelaskan hanya menggunakan tabung 3 Kg untuk memasak dibagian depan.

Dari suka damai, rombongan kemudian menuju ke Rumah Makan Asung Permaisuri dan Kedai Kopi Akinh, di dua tempat itu, tidak terlihat ada penggunaan has 3 Kg.

Setelah dari kedai kopi dan rumah makan, rombongan pun bergerak ke sejumlah pangkalan, dimulai dari pangkalas gas yang berada di Jalan H Said dan Pangkalan H Zainal yang berada di Depan RSUD Tembilahan.

Di pangkalan, petugas pun mengecek langsung proses jual beli, dan langsung menanyakan kepada pembeli apakah pangkalan menjual gas bersubsidi itu sesuai dengan Harga Eceran Tertinggi (HET) yaitu Rp20.500.

Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Inhil, Dianto Mampanini menjelaskan, sidak kesejumlah tempat makan dan pangkalan ini dilakukan sebagai upaya mengantisipasi kelangkaan gas 3 Kg.

"Sidak ini sebenarnya kegiatan rutin, hari ini kita melakukan sidak dengan Pertamina untuk mengantisipai terjadinya kelangkaan gas 3 Kg, apalagi sebentar lagi akan memasuki bulan suci Ramadan," terang Dianto.

Sementara itu, Sales Executive LPG V Pertamina, Adi Bagus Haqqi menambahkan kegiatan sidak ini bertujuan untuk mengedukasi penggunaan LPG subsidi, khususnya pengusaha kuliner non mikro.

"Diharapkan setelah adanya sidak, dapat mengedukasi pengusaha non mikro untuk tidak lagi menggunakan LPG subsidi," ujar Adi.

Melalui sidak yang rutin dilaksanakan Pertamina dan Disperindag ini, dijatakanya diharapkan dapat menjaga distribusi LPG 3 Kg agar disalurkan sesuai dengan peruntukannya.

"Kami harap, kegiatan ini dapat memberikan efek jera bagi masyarakat mampu agar tidak menggunakan LPG bersubsidi, sehingga saluran distribusi LPG 3 Kg dapat terjaga dengan baik," tukas Adi.(ayu)