RENGAT - Masyarakat Desa Anak Talang, Kecamatan Batang Cenaku, Kabupaten Indragiri Hulu, Riau, resah. Pasalnya, sejak beberapa hari terakhir, satu ekor gajah liar berkeliaran disekitar perkampungan dan merusak kebun sawit mereka.

Berdasarkan informasi yang didapat GoRiau.com, gajah tersebut berasal dari konservasi satwa liar Kabupaten Muara Tebo, Jambi. Pada gajah itu, telah terpasang perangkat GPS jenis colar.

Kapolres Inhu AKBP Abas Basuni didampingi Paur Humas Polres Iptu Yarmen Djambak, Senin ( 10/10/2016) menyebutkan bahwa, masuknya gajah tersebut ke perkampungan warga diduga akibat telah rusaknya hutan yang menjadi tempat tinggal mereka.

"Jika hutan rusak, gajah akan sulit mendapati bahan makanan dan pada akhirnya masuk ke perkampungan warga untuk mencari sumber makanan," ujarnya.

Disebutkannya, berdasarkan laporan dari personil polsek Batang Cenaku, gajah itu berasal dari daerah Tebo, Jambi dan masuk ke Inhu, sekitar pukul 11.00 WIB, Jumat (7/2016) kemaren. Walau belum begitu parah, namun gajah telah merusak kebun sawit warga.

"Untuk mengantisipasi dampak amukan binatang raksasa itu, regu dari konservasi satwa liar Frankfurt Zoological Society yang berasal dari Kabupaten Muara Tebo sudah turun ke lokasi," tuturnya.

Berdasarkan pengakuan tim pada anggota, gajah tersebut berjenis kelamin jantan dan pada tubuh gajah, sudah dipasang GPS colar untuk pemantauan. Dan untuk evakuasi, saat ini pihak konservasi sudah melakukan koordinasi dengan pihak Dinas Kehutanan dan BSDA Inhu sembari menunggu proses izin tembak bius dari Polda Riau.

"Dengan demikian, sambung Abas, agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan, pihaknya menghimbau kepada warga agar tetap waspada dan tidak mengusik ketenangan gajah hingga proses evakuasi selesai," pungkasnya.***