RENGAT - Sejak Januari 2017, gerai Alfamart mulai bermunculan di Kabupaten Indragiri Hulu, Riau. Hal ini tentunya akan mengancam kelangsungan hidup para pedagang dan minimarket berskala kecil yang ada didaerah itu.

Akibat tidak kuasa menahan hantaman ritel pengusaha besar tersebut, secara pelan-pelan minimarket dan pedagang kecil tersebut terancam gulung tikar.

Terlebih, saat ini ritel besar tersebut tengah gila-gilaan melakukan promosi dan bantig harga. Ditambah lagi, terhadap pelanggan yang sudah beberapa kali belanja di Alfamart tersebut, mereka disediakan bonus oleh pihak pengelola.

"Sejak Alfamart ini berdiri, kami pedagang kecil ini hancur, onset kami anjlok drastis. Bahkan, dalam sehari, pembeli yang datang dapat dihitung dengan jari," ungkap Idar, salah seorang pemilik toko kelontorng di Belilas, kepada GoRiau.com, Jumat (3/1/2017).

Jika terus begini, tentunya usaha ini akan bangkrut dan gulung tikar. "Kemarin, keuntungan dari hasil jual beli, bisa kami diandalkan untuk membayar setoran pinjaman bank. Sekarang, saya hanya bisa pasrah sambil menoleh peluang usaha lainnya," tuturnya.

Hal yang sama juga diungkapkan Rio. Pengusaha minimarket itu meminta agar Pemkab Inhu untuk mengkaji ulang dan membatasi pemberian izin ritel besar tersebut.

"Kami sebagai pedagang kecil sangat menolak keberadaan Alfamart tersebut. Karena akan membunuh usaha kami yang merupakan pedagang kecil," tegasnya.

Pantauan GoRiau.com, hingga saat ini baru ada 3 Alfamart yang beroperasi di Inhu. Yakni di lintas Air Molek, di Lintas Timur Belilas dan di Lintas Timur Pematang Reba.

Bahkan, diduga untuk mengelabui, Alfamart yang ada di Lintas Timur Pematang Reba itu menggunakan nama samaran, yaitu Dilla Mart.*** #Ingin Tahu Berita INHU Selengkapnya, Klik Disini