SELATPANJANG - Polres Kepulauan Meranti menggelar rekonstruksi kasus pembunuhan Nurul Komariah di rawa-rawa Desa Beran Selatpanjang, Kepulauan Meranti, Riau. Saat itu, tersangka Roh memperagakan 25 adegan.

Rekonstruksi digelar, Rabu (25/4/2018) siang.

Awalnya rekonstruksi dijadwalkan di TKP pembunuhan. Mengingat keamanan, akhirnya rekonstruksi dilakukan di halaman Mapolres Kepulauan Meranti.

Terlihat personil kepolisian berjaga-jaga di sekeliling mapolres.

Saat itu Roh memperagakan langsung apa yang dilakukan sehingga menghabiskan nyawa istrinya Nurul Komariah.

Menurut tersangka, awalnya ia meminjam sepeda motor revo hitam milik Imam Ghazali dan membujuk korban untuk ikut ke Selatpanjang.

Sesampainya di Selatpanjang, tepatnya di gerbang PT National Timber, tersangka pergi buang air kecil. Sementara korban masih menunggu di sepeda motor.

Sekembalinya tersangka dari buang air kecil, ia melihat Nurul Komariah sedang telponan. Tersangka pun bertanya ke istrinya.

"Nelpon siapa," tanya tersangka ke korban.

"Kita tau aja kau urusan orang," jawab korban (sebagaimana diakui tersangka).

Mendengar jawaban itu, tersangka langsung marah dan merebut hp dari Koban. Namun tak berhasil dan ia terjatuh karena di dorong korban.

Tersangka berdiri dan kembali merebut hp dari korban. Korban berontak, akhirnya tersangka mencekik leher (korban) dan menyeretnya ke semak-semak (rawa) sekitar 15 meter dari gapura PT National Timber.

Korban dibanting dan ditinju menggunakan tangan kiri yang di jari tersangka ada akik.

Tak berhenti di situ, korban melihat ada isolator. Benda keras itu dihantam tersangka ke kepala, wajah, dan dada kiri korban.

"Lalu saya letak isolator dan tanya sudah berapa kali berzinah di Malaysia," tanya tersangka ke korban.

Mendengar jawaban korban, tersangka makin emosi. Namun, saat itu korban memohon agar tersangka menyudahi aksi brutalnya.

"Jangan abi kasihan anak abi," kata korban memohon, (diakui tersangka).

Tersangka tak mengubris permohonan istrinya itu. Ia tetap menghantam kepala korban (ke isolator). Tersangka juga mengaku menggigit leher korban.

Setelah tubuh korban diterlentangkan, tersangka naik dan melompat-lompat di dada dan perut korbam.

"Setelah itu saya ambil hp dan foto sebanyak dua kali," aku tersangka.

Kemudian tersangka menyeret (kaki) korban ke tempat terakhir ditemukan, dalam keadaan tak berdaya.

Tersangka mengambil hp korban dan menyimpannya ke saku kanan. Tersangka membersihkan darah di badanya menggunakan baju lalu mengambil sepeda motor dan meninggalkan korban. Tersangka lari menuju ke Pelabuhan Tanjungharapan menuju ke Buton Siak.

Setelah memperagakan 25 adegan, tersangka langsung diamankan ke sel Polres. Sementara pihak keluarga korban emosi dan berteriak-teriak dari luar pagar Mapolres Kepulauan Meranti. ***