PEKANBARU - Kasus tahanan kabur dari sel hingga sekarang masih menjadi Pekerjaan Rumah (PR) oleh kepolisian di Provinsi Riau. Sebagian sudah ditangkap dan beberapa lainnya sampai sekarang masih buron.

Hal ini turut jadi perhatian serius Kapolda Riau, Brigjen Zulkarnain. Ia pun sudah memerintahkan Provost sejak awal untuk menyelidiki, apakah ada unsur kelalaian anggota atau terdapat faktor kesengajaan.

Baca Juga: 14 Tahanan Polsek Bukit Raya Kabur Usai Aniaya Petugas

"Saya sudah suruh proses untuk melihat apakah ada unsur kesengajaan. Kalau ada, bisa saja kena tindak pidana. Kalau ada kelalaian, kami tindak dengan etika profesi dan tindakan disiplin kepolisian," tegasnya saat diwawancarai GoRiau.com (GoNews Group).

Ia menyesalkan kenapa para tahanan itu bisa lolos dari sel. Tak main-main, setidaknya ada tiga kasus sepanjang tiga bulan belakangan (Agustus-Oktober 2016). "Itu tidak boleh terjadi lagi, itu kepercayaan masyarakat. Menegakkan hukum dan pelaku ditahan, kok malah melarikan diri," sesalnya.

Baca Juga: Pelarian 3 Tahanan Polsek Kampar Kiri Hilir Berakhir di Tangan Aparat

Menurut catatan, tiga kasus tahanan kabur ini antara lain di Polsek Bukit Raya. Ketika itu ada 14 orang tersangka lolos dari sel. Berikutnya empat tahanan Polsek Kampar Kiri Hilir yang meloloskan diri dari penjara.

Terakhir, kejadian di Polsek Kemuning, Kabupaten Inhil. Ada lima tahanan yang lolos usai menggergaji besi di ventilasi belakang sel. Dari tiga kejadian ini, sebagian berhasil ditangkap kembali, dan ada pula yang masih buron.

Baca Juga: 5 Tahanan Polsek Kemuning Lolos Usai Gergaji Ventilasi

"Ini jadi perhatian kita. Termasuk nanti pembangunan Polsek yang belum ada, serta juga Polres, seperti di Kepulauan Meranti dan Kabupaten Rokan Hulu (Rohul). Itu sudah diajukan. Perbaikan sel tahanan termasuk," tutup Zulkarnain. ***