TUALANG - Berlangsung mengharukan, kedua mata Isma Putra atau yang kerap disapa Agam berlinangan airmata menyaksikan kaki palsu buatan terpasang di kaki kanannya.

"Terimakasih pak Kapolres Siak dan pak Bupati Siak, semoga senantiasa panjang umur dan murah rezeki," kata warga Kampung Tualang, Kecamatan Tualang, Siak, ini terbata-bata setelah mendapat bantuan kaki palsu dalam rangka sempena Pencanangan Kampung Tualang sebagai Desa Pelopor Keselamatan Berlalu Lintas, Jumat (18/03/2016) siang.

Suasana semakin haru menyelimuti, ketika Kapolres Siak AKBP Ino Haryanto SIK, disaksikan Bupati Siak Syamsuar, secara langsung menyarungkan kaki palsu buatan ke kaki kanan Agam. Dengan dibimbing Kapolres dan Bupati, ia mulai menjejakan bumi dengan kaki palsunya.

Dahulunya, kaki Agam normal layaknya manusia pada umumnya. Namun, pada tahun 2012, ia mengalami kecelakaan parah hingga divonis dokter untuk diamputasi.

"Cukuplah saya sendiri yang mengalami semua ini, setelah ini hendaknya jangan ada lagi. Semoga kita semua bisa berhati-hati di jalan raya," kenangnya.  

Tak hanya itu, ia bersama Kepala Kampung Tualang, Jufrianto, dan beberapa warga lain juga didaulat sebagai pelopor keselamatan berlalulintas. Bupati Syamsuar, berkesempatan pula memasangkan kaos putih sebagai simbol bagi para warga yang didaulat sebagai pelopor keselamatan di jalan raya itu.

Pencanangan Kampung Tualang sebagai Desa Pelopor Keselamatan Berlalulintas dilakukan pada hari itu, karena berdasarkan survei Polres Siak, Kampung Tualang merupakan desa dengan penduduk terpadat di Kabupaten Siak. Daerah ini juga merupakan kawasan padat industri, sehingga lalu lintas cukup padat dan beresiko.

Desa Pelopor Keselamatan Berlalulintas sekaligus menjadi inovasi yang kesekian kalinya dilakukan jajaran Korps Bhayangkara di Negeri Istana. Sebelumnya, trik mobil samaran Satuan Lalulintas Polres Siak dibeberapa titik rawan lintas Siak Sri Indrapura-Pekanbaru juga dipasang.

Bahkan, berdasarkan data Direktorat Lantas Polda Riau, angka kecelakaan turun dari 21 kasus pada tahun 2015, menjadi 14 kasus atau melorot 33 persen hingga Januari 2016.

"Semoga program ini nantinya bisa ada di seluruh kecamatan. Biar nanti bisa juga jadi percontohan bagi daerah lain di Riau yang ingin tahu suasana yang benar-benar tertib dalam berlalulintas. Bisa jadi nanti orang juga berwisata tematik kesini," beber Syamsuar saat memberi sambutan.

Tak hanya itu, Syamsuar juga berpesan agar semua pihak turut aktif menjaga jalan agar tak cepat rusak dan memanfaatkan jalan sesuai peruntukannya.

"Kita akan kerjasama dengan Polres, supaya mobil angkutan barang kelebihan tonase bisa didenda, akan dibuatkan Perda nya. Anak-anak muda juga saya imbau jangan kebut-kebutan di jalan, bahaya," pungkas Syamsuar. ***