PEKANBARU - Masyarakat dan khususnya generasi muda di Provinsi Riau dilarang keras agar tidak merayakan valentine day. Hal ini dikarenakan budaya tersebut sangat bertolak belakang dengan syariat islam, terutama dengan budaya Melayu.

Demikian imbauan tersebut disampaikan oleh Ketua Umum DPW Badan Komunikasi Pemuda Remaja Masjid Indonesia (BKPRMI) Provinsi Riau, Abdul Wahid.

"Kami imbau seluruh generasi muda dan remaja masjid untuk tidak merayakan Valentine day. Mari kita tegakkan Amar Ma'aruf Nahi Munkar sebagai perwujudan karakter kepribadian bagi pemuda remaja masjid di Provinsi Riau," imbaunya, Senin (8/2/2016) di Pekanbaru.

Untuk itu, peran besar orang tua dalam mengawasi kegiatan-kegiatan anaknya sangat diperlukan. Orang tua harus mendorong anak-anaknya agar melakukan kegiatan yang bernuansa islam dan tidak menyimpang dari norma-norma adat Melayu Riau.

Lanjut Abdul Wahid, remaja islam sebaiknya tidak merayakan suatu hal yang tidak bermanfaat dan justru malah lebih banyak mudaratnya.

"Orang tua harus mengawasi anak-anaknya, agar tidak kecolongan. Jangan rayakan valentine day. Mari laksanakan kegiatan-kegiatan yang sesuai dengan syariat Islam," imbaunya lagi. ***