PEKANBARU - Keributan antara anggota Polantas Pekanbaru, Riau Bripda Yoga Vernando dan oknum TNI Serda WS di jalan raya viral di media sosial setelah videonya menyebar dengan cepat. Pada cuplikannya, Yoga sempat dipukul pada bagian belakang helm serta ditendang motornya oleh WS, namun ia tidak melawan.

Bripda Yoga sendiri tidak menyangka jika insiden di jalan raya itu bakal menyebar luas, setelah divideokan oleh warga yang melihatnya. Ia sendiri mengaku sejak awal sudah berupaya menghindari 'gesekan' dengan WS, setelah menyadari bahwa orang yang tidak mengenakan helm itu adalah seorang oknum TNI.

"Pertama saya melihat ada pengendara roda dua yang tidak pakai helm dan spion. Karena waktu itu pakai jaket (WS, red) saya pikir masyarakat biasa dan saya dekati. Lebih kurang 10 meter saya sadar kalau anggota TNI, dari sepatu dan seragamnya," terang Yoga menceritakan.

Menyadari hal itu Yoga pun berupaya mendahului Serda WS. "Tanpa ada gerakan sedikit pun atau lirikan, cuma dari spion saya lihat beliau menggas motor dan nambah kecepatan untuk ngejar saya. Sementara saya tetap jalan menuju Pos Gurindam 9 (Jalan Jenderal Sudirman, red)," lanjut Polantas ini.

Kebetulan di depan Yoga ada angkot yang berhenti di tengah jalan. Melihat itu, ia pun berhenti dengan maksud menegur si supir. "Tujuannya untuk menepikan angkot ini, tapi tiba-tiba saya ditabrak dari belakang (oleh WS, red)," sebutnya. Di situ lah akhirnya WS melampiaskan kekesalan hingga terjadi insiden.

"Saya mikir ke depan, gimana dampak dan imbasnya jika saya melawan (kemarahan WS, red). Saya bisa seperti sekarang ini (Jadi Polisi, red) tidak semudah yang dibayangkan. Kalau saya melawan, sama saja saya melepas baju dinas saya," ungkap Polantas yang punya kemampuan beladiri Tarung Drajat ini.

Ia sadar, sebagai polisi lalu lintas, memang tugasnya untuk menegur jika ada pengendara yang tidak tertib. Namun itu urung dilakukan. "Memang seharusnya saya menegur saat itu karena pelanggarannya, namun saya harus menghargai, sesama anggota, apalagi TNI, harus dihormati karena membela negara," ungkap Yoga.

Secara pribadi, Ia sudah memaafkan insiden tersebut. Apalagi setelah dirinya tahu kalau WS mengalami penyakit (Depresi, red) yang sewaktu-waktu dapat kambuh. "Di lubuk hati saya, sudah memaafkan. Beliau juga senior saya," singkatnya diwawancarai GoRiau.com. ***