PEKANBARU - Sebelum bertolak ke Pekanbaru, Provinsi Riau, Brigjen Pol Supriyanto, Sabtu (27/8/2016) siang, menyempatkan diri melayat untuk kedua kalinya ke rumah almarhum Apriadi Pratama, yang meninggal dunia usai ditangkap polisi, Kamis lalu.

Kapolda ke rumah duka, di Jalan Banglas Gang Abadi untuk berpamitan sekaligus kembali meyakinkan pihak keluarga almarhum, bahwa proses penyedikan terkait adanya dugaan kesalahan prosedur tetap berlanjut, di bawah pengawasannya langsung.

"Saya ke sini sekalian menengok kondisi ibu. Yakin sama saya dan percaya, kami tangani (soal kesalahan prosedur, red). Tidak ada toleransi dan saya tidak akan biarkan bila oknum (polisi, red) salah bertindak," yakin Brigjen Supriyanto kepada Nur, ibunda almarhum.

"Kita akan cari kebenarannya. Jika ibu ragu, silahkan langsung telepon saya kalau ingin mengetahui kelanjutan penanganannya. Kita juga akan paparkan ke media, jangan ragu. Ini bukan karena ada niat sesuatu, tapi saya ingin menepati janji saya," yakin Kapolda.

Menanggapi ini, Nur pun menitip dua permintaan kepada Brigjen Supriyanto. "Soal anak saya meninggal dunia itu saya ikhlas dunia akhirat pak. Cuma saya ingin bapak penuhi permintaan saya. Biar hati saya sebagai ibu dari Adi (panggilan Apriadi, red) lega," ucapnya.

Pertama, Nur meminta Kapolda Riau untuk menindak tegas para personil yang ia nilai sudah membuat anak lelakinya meninggal dunia. "Tindak pak, mereka kejam, anak saya sampai digituin (meninggal)," pilunya sambil menahan air mata.

Kedua, sang ibu meminta polisi mencari tahu siapa wanita yang belakangan disebut-sebut sebagai biang perkelahian antara anaknya dan Brigadir Adil, di mana Adil tewas ditikam oleh Apriadi, yang berbuntut penangkapan terhadapnya, hingga akhirnya Apriadi tewas. ***