BEKASI - Pembunuhan sadis kembali terjadi di Bekasi. Ferhat Adiwibowo (47) membunuh istrinya Najah (41) menggunakan martil. Usai membunuh, pelaku mengubur mayat sang istri di pekarangan rumah.

Kapolres Metro Bekasi Kombes Pol Awal Chairudin menjelaskan, pembunuhan sadis ini pertama kali diketahui oleh anak tiri Najah yakni, Dafa (16) yang baru pulang sekolah pada Selasa, 1 November 2016. Dafa terkejut di pekarangan rumah yang terletak di Perumahan Trias, RT 1/8, Blok A2, Tambun Selatan, Kabupaten Bekasi, melihat baju dan tangan korban terkubur di tanah.

Temuan ini pun langsung dilaporkan Dafa ke warga sekitar dan petugas Polsek Tambun. Setelah digali oleh petugas, ternyata mayat yang terkubur tersebut adalah Najah. "Dua jam setelah mayat korban ditemukan, kita tangkap Ferhat. Tersangka mengakui perbuatannya karena kesal korban kerap cemburu," jelas Awal kepada wartawan, Rabu, 2 November 2016 kemarin.

Awal mengatakan, berdasar keterangan pelaku diketahui pembunuhan tersebut dilakukan pada Senin, 31 Oktober 2016 lalu satu hari sebelum mayat korban ditemukan. Pelaku yang sehari-hari bekerja sebagai ojek online ini baru saja pulang mengantar penumpang dan terlibat pertengkaran dengan korban.

Pertengkaran ini membuat pelaku emosi dan mengambil martil. Dipenuhi rasa emosi itulah, pelaku menghantamkan martil ke kepala korban hingga tewas."Korban tewas seketika setelah dipukul martil sebanyak enam kali," ujarnya.

Mengetahui korban tewas, lanjut Awal, pelaku membungkus korban dengan plastik bening dan dibalut seprai.”Korban dikubur di halaman rumah dikedalaman 10 cm,” ungkapnya.

Awal menuturkan, Dafa anak tiri korban curiga melihat sang ibu sejak beberapa hari tidak kelihatan di rumah dan menanyakan keberadaan korban ke ayahnya."Tersangka ini memberitahu bila korban pulang kampung ke Cirebon," tuturnya.

Hingga akhirnya pada Selasa lalu, Dafa melihat jasad sang ibu tiri terkubur di halaman rumah. Saat ini, kata dia, jasad korban berada di RS Polri Kramat Jati, Jakarta Timur untuk diautopsi.

Sementara itu Ferhat menyesal telah membunuh istrinya sendiri. ”Saya menyesal. Pembunuhan ini saya lakukan karena tersulut emosi selalu dituduh selingkuh,” kata Ferhat di Mapolresta Bekasi. Ferhat mengaku, telah membangun bahtera rumah tangga sekitar 30 tahun bersama korban. ***