JAKARTA - Gerakan untuk mengganti Presiden Joko Widodo terus bergulir. Kritikan tajam juga mulai bermunculan termasuk dari Wakil Koordinator Nasional Gerakan Indonesia Salat Subuh (GIS), Eggi Sudjana.

Menurut Eggi, Indonesia negeri yang kaya raya, ada emas, rempah-rempah, minyak, sawit dan semua sumber alam lain yang melimpah, yang tidak dimiliki negara lain. Tapi kenyataannya, rakyat Indonesia semakin miskin.

Sejak zaman dulu, hasil alam Indonesia diincar asing, mulai Belanda hingga Jepang. Dulu rempah-rempah Indonesia diangkut ke negeri orang, sekarang juga sama. Tambang emas bukannya membuat Indonesia kaya, tapi menyejahterakan Amerika.

''Sumber daya alam Indonesia dikuasi oleh asing. Saat ini rakyat tidak bisa merasakan kekayaan alam seperti emas lantaran dibagikan kepada Amerika Serikat.Tapi kenapa kita mendapatkan (emas) 10 persen, kan perintah UU untuk rakyat Indonesia bukan rakyat Amerika. Dengan kondisi seperti ini siapa yang membuat miskin, Allah atau presiden?'' ujarnya saat memberi tausiah setelah mengikuti GIS berjemaah di Masjid Dzarratul Muthmainnah, Tangerang Selatan, Minggu (15/4/2018).

''Kenapa kiai-kiai kalau miskin terima saja, takdir, masih kita begitu menyalahkan Allah membuat kita miskin, bukan begitu. Padahal kita dikasih minyak, emas, gas dan kelapa sawit, kaya raya Indonesia, dulu rempah-rempah kita diperebutkan. Jadi siapa yang membuat kita miskin? presiden atau Allah?" kata ujarnya.

Menurut Eggi, dengan kondisi seperti yang ia sebutkan itu, jangan sampai salah pilih seorang pemimpin. Kemudian, dia menyinggung gerakan #2019GantiPresiden."Nah kalau presiden buat kita miskin jangan pilih presiden yang nggak bener. Maka ada gerakan 2019 ganti presiden, kalau tidak membuat rakyat sejahtera," ucap Eggi.

Eggi juga menyinggung presiden Jokowi dalam gerakan 2019 ganti presiden yang ramai di media sosial. Dia tidak sepakat dengan Jokowi yang bicara kaus tidak bisa mengganti presiden."Sampai Jokowi bicara memang yang bisa ganti presiden kaos, yang bisa ganti presiden rakyat dan Allah. Nggak sadar yang pakai kaos rakyat, kenapa kaos bisa ganti presiden? kalau rakyat pakai kaos bisa nggak," tegas Eggi. ***