JAKARTA - Pengembangan Kawasan Industri Tanjung Buton (KITB) memerlukan pemenuhan kebutuhan fasilitas air, listrik hingga infrastruktur jalan. Untuk itu, Menteri Perindustrian (Memperin) RI, Airlangga Hartarto meminta Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Provinsi Riau untuk membuat kajian kondisi nyata di lapangan.

"Kita disuruh untuk membuat kajian dan paling lambat sudah selesai pada November mendatang. Pihak Kementerian akan mengusulkan anggaran pada APBN 2017 mendatang," ungkap Kepala Disperindag Provinsi Riau, Muhammad Firdaus kepada GoRiau.com melalui pesan singkatnya, Rabu (28/9/2016).

Dijelaskannya, pasokan listrik ke kawasan sekitar Tanjung Buton saat ini hanya disuplai oleh pembangkit listrik tenaga gas berkapasitas 24 MW. Ini tentunya masih di bawah kebutuhan minimal 150 MW.

Sementara, kondisi jalan nasional juga belum mampu menunjang kegiatan industri secara optimal. Permasalahan utamanya, dikarenanakan statusnya baru dialihkan dari jalan kabupaten.

"Kajian itu nantinya dimanfaatkan untuk membahas dan mengajukan kebutuhan-kebutuhan yang diperlukan untuk pengembangan Tanjung Buton," tutupnya. ***