BATANG - Pada momen-momen Peringatan Hari Besar Islam (PHBI) ternyata menjadi berkah tersendiri bagi semua umat. Baik itu muslim dan non muslim selalu kebagian rejeki.

Seperti pada momen Idul Fitri seperti sekarang ini, khususnya para pedagang makanan dan minuman yang selalu mendapat rejeki tambahan.

Sebagai contoh kecil, jika pada hari-hari biasa hanya berpenghasilan rata-rata dua sampai tiga ratus ribu, namun disaat Idul Fitri bisa lebih meningkat dua bahkan tiga kali lipat.

Seperti pedagang Bakso, Sate, Mie Ayam di sepanjang jalan Kabupaten Batang, Jawa Tengah. Dari pantauan GoNews.co pada hari Rabu (28/6/2017), tak satupun warung yang sepi. Bahkan para pembeli terkadang malah rela antre untuk menikmati makanan yang dijajakan para pedagang.

Bahkan disalah satu warung kecil tepatnya di Jalan Raya Kedungmalang-Gringgingsari, atau tepatnya di depan Pasar Manis, terlihat antrean para pembeli yang sengaja datang untuk menikmati semangkuk bakso atau mie ayam.

Ketika GoNews.co mencoba ikut antre dan mendapat giliran menyantap sesuap demi sesuap mie ayam yang dijajakan, ternyata terjawab sudah kenapa para pembeli rela antre. Selain rasanya memang "mak nyus" dan bikin ketagihan, ternyata harganya juga sangat murah.

Untuk menyantap satu mangkok mie ayam, anda hanya perlu mengeluarkan sekitar Rp6.000 perak saja. Sementara untuk satu mangkok Bakso, hanya cukup dengan Rp7.000.

Teguh dan isteri terlihat sibuk di depan gerobaknya sambil melayani pembeli. Disela-sela menyantap Mie Ayam panas dengan sayuran segar, GoNews.co juga sempat wawancara. Dan hasilnya, ternyata Teguh beserta istri, bisa meraup keuntungan hampir 100 persen lebih mulai dari hari kedua Idul Fitri.

"Enaknya kalau lebaran seperti ini kadang sore sekitar pukul 17.00 WIB, dagangan sudah habis. Ya kalau hari-hari biasa pendapatan bersih sekitar Rp500 ribu, selama lebaran alhamdulillah bisa 1-2 juta perhari," ujar Teguh.

Pembelinya pun kata dia beragam, ada yang memang sengaja datang untuk menikmati mie ayam dan bakso hasil racikannya, ada juga yang kebetulan lewat dan mampir karena penasaran. "Ada juga yang pas melintas disini kebetulan lapar, jadi macem-macem lah mas," tukasnya.

Diakuinya, momen seperti Lebaran Idul Fitri, Idul adha, Maulid Nabi dan hari-hari besar lainnya, usaha yang ia rintis dengan sang isteri selalu "kebanjiran" pembeli. ***