TEMBILAHAN- Kabupaten Inhil kembali mengikuti lomba cipta menu Beragam, Bergizi Seimbang dan Aman (B2SA) berbasis sumber daya lokal tingkat Provinsi Riau, Selasa (23/8/2016).

Kegiatan yang dilaksanakan di Gedung Wanita Provinsi Riau itu dihadiri langsung oleh Gubernur Riau, Arsyadjuliandi Rachman. Sedangkan dari Inhil hadir Ketua TP PKK, Zulaikhah Wardan dan Kepala BP2KP Inhil, Fajar Husin.

Inhil sendiri mengirim PKK dari Kecamatan Reteh pada kegiatan tersebut, karena kecamatan itu yang memenangkan lomba cipta menu yang sama yang diselenggarakan di tingkat kabupaten beberapa waktu lalu.

Adapun menu yang disuguhkan Kabupaten Inhil adalah menu sarapan pagi berupa sate telur, talas rebus (pengganti kontong), omelet aneka toping dan buah. Selingan pagi berupa lemper singkong.

Sementara menu makan siang berupa nasi ubi permata jagung, pepes tahu, acar pepaya, senangin saos nanas kacang panjang, tumis genjer, air kelapa riak kuala. Selingan siang berupa brongko.

Untuk makan malam yaitu soto pisang mutiara, martabak ubi jalar, batotok ikan, perkedel jagung dan selingan malam yaitu goreng tempe kecap.

Menu-menu tersebutlah yang membawa Inhil meraih peringkat ke III setelah Kabupaten Rohul dan Pelalawan.

Ketua TP PKK Inhil, Zulaikhah Wardan mengharapkan lomba ini bukan hanya untuk seremonial saja tapi yang lebih penting adalah kelanjutan dari pada itu, dimana seluruh ibu-ibu mempunyai kreatifitas dalam rangka menyediakan pangan atau kelangkaan pangan.

''Kita tahu bahwa kesediaan bahan pangan dari padi ini hasilnya itu  berkurang sehingga diprediksi untuk kedepannya itu bisa ada kelangkaan pangan, dengan adanya lomba cipta menu ini tentu kreatifitas ibu-ibu bisa memenuhi kebutuhan pangan, mengembangkan dan menggali potensi yang ada didaerah sendiri,'' tukas Zulaikhah Wardan.

Sementara itu, Kepala BP2KP Inhil, Fajar Husin menambahkan, bagian yang terpenting dari perlombaan ini adalah, bagaimana menu-menu makanan non beras itu, bisa membudaya di Inhil, sehingga tidak digunakan saat acara perlombaan saja.

''Konsumsi beras kita masih tinggi, dengan adanya alternatif makanan pengganti itu, diharapkan bisa mengurangi ketergantungan terhadap beras, apalagi makanan-makanan itu jauh lebih sehat,'' jelas Fajar Husin.(*/ayu)