PEKANBARU - Keterbatasan fisik bukanlah halangan bagi seseorang untuk terus berkarya dan pantang menyerah dalam menjalani kehidupan. Setiap manusia telah diciptakan Tuhan dengan kekurangan dan kelebihannya masing-masing. 

Seperti kisah Wahid, seorang penyanyi tunanetra asal Kepulauan Meranti yang sehari-harinya mencari Rupiah dengan bernyanyi dari panggung ke panggung. Pria berusia 46 tahun ini mengaku, bahwa bernyanyi adalah hobinya sejak kecil.

Memiliki keterbatasan, Wahid mengaku kerap dicemooh dan diremehkan oleh sebagian orang. Bahkan, ada yang enggan mengundangnya bernyanyi dalam sebuah acara karena tidak bisa melihat.

"Saya sering tidak menyanyi, orang yang punya hajatan tidak mau mengundang karena saya tidak bisa melihat," ujarnya ketika berbincang-bincang dengan GoRiau.com di Pekanbaru, Kamis (15/11/2018).

Dikatakan Wahid, bahwa ia kehilangan fungsi penglihatannya ketika berumur 7 tahun. Saat itu, matanya terkena getah pohon, sehingga sejak saat itu ia tidak bisa melihat lagi.

Meskipun tidak bisa melihat, Wahid terus mengasah bakat bernyanyinya dan belajar memainkan alat-alat musik yang ia bisa. Tanpa lelah, ia berusaha hingga akhirnya mahir menggunakan gitar, keyboard, dan seruling.

Hingga berumur hampir setengah abad, Wahid mengaku masih akan terus berusaha menjadi penyanyi profesional. Dengan keterbatasannya, ia mencoba meraih impiannya dengan mengikuti audisi D'Academy Indosiar Februari 2019 mendatang.

"Saya mau ikut audisi D'Academy, meraih cita-cita dan bertemu dengan penyanyi idola saya, Rhoma Irama dan Rita Sugiarto," jelasnya.

Jika lolos audisi dan menjadi penyanyi terkenal, lanjut Wahid, ia ingin menggunakan uang yang didapat untuk operasi mata. Harapan inilah yang terus dijaganya agar suatu saat nanti, ia bisa kembali melihat indahnya warna warni dunia. ***