PEKANBARU - Puluhan demonstran dari Gerakan Perjuangan Mahasiswa Bengkalis, Kamis (1/9/2016) siang berunjuk rasa di depan Kantor Kejaksaan Tinggi (Kejati), Jalan Jenderal Sudirman, Pekanbaru, Riau.

Mereka mendesak penegak hukum untuk mengusut dugaan keterlibatan wakil Bupati Bengkalis, Muhammad dalam beberapa rentetan dugaan korupsi, antara lain penyuapan alih fungsi lahan dan pengaturan proyek.

Lalu dugaan korupsi proyek pengadaan dan pemasangan pipa transmisi dengan anggaran Rp3,4 miliar lebih di Tembilahan, saat Muhammad masih menjadi Kadis PU Provinsi Riau.

"Kami mendapatkan buktinya, bahwa Muhammad terindikasi terlibat kasus korupsi suap alih fungsi lahan dan korupsi saat dia menjabat selaku Kadis PU," teriak koordinator aksi, Romi Saputra melalui pengeras suara.

"Saat dia menjabat Kadis PU, Muhammad diduga terlibat korupsi pemasangan pipa transmisi sebesar Rp3,4 miliar di Tembilahan. Proyeknya tidak dilaksanakan sebagaimana ketentuan kontrak dan tidak tepat waktu," beber Romi.

"Dengan beberapa kejanggalan itu, Dinas PU yang dipimpin Muhammad nyatanya tidak memberlakukan denda keterlambatan, bahkan tidak memutuskan kontrak terhadap pemegang tender, PT Panotari Raja," sambung dia.

Atas kasus-kasus ini, massa menginginkan agar KPK, Polda Riau dan Kejati segera membongkar dan menuntaskan itu. "Sampai ke akar-akarnya. Terutama yang menyangkut pejabat Bengkalis," tegasnya.

Pengunjuk rasa ini mengancam akan mengerahkan massa aksi yang lebih besar lagi jika aparat hukum tidak menggubrisnya. Mereka juga sempat menggelar teatrikal yang menyindir bahwa uang bisa mengatur segalanya.

Selain di Kejati, mereka juga menggelar aksi serupa di Kantor Direktorat Reserse Kriminal Khusus Polda Riau. Aksi mereka dilakukan di bawah guyuran hujan gerimis yang menyelimuti Pekanbaru, Kamis siang. ***