TEMBILAHAN - Jika sebelumnya oleh pihak kepolisian menyebutkan bahwa dugaan penyebab kematian pria yang ditemukan tergantung di pohon kelapa adalah gantung diri, namun dari hasil visum beberapa tanda dari orang yang bunuh diri tidak terlihat.

Seperti yang dijelaskan dokter yang melakukan visum terhadap jasad korban yaitu dr Yayan Yulianto, beberapa tanda yang mengindikasikan korban gantung diri tidak terlihat.

Dalam buku forensik dikatakan dr Yayan, secara teori biasanya orang yang akan bunuh diri dari awal berpakaian rapi dan memyampaikam surat sebagai pesan terakhir.

Selanjutnya, posisinya lebih tinggi menggantung dan sering terjadi posisi lidah terjulur atau tergigit, kemudian ada tanda-tanda cairan keluar dari kemaluan, jenis simpulnya harus simpul hidup, kemudian lilitan biasanya dibagian belakang kepala.

Namun untuk kasus ini, dr Yayan mengaku tidak menemukan hal tersebut diatas karena memang jenazah sudah mengalami pembusukan sehingga identifikasi sulit diketahui.

"Kalau lidah memang tidak menjulur, dan air mani tidak terlihat, saya katakan tidak terlihat bukan tidak ada," ujarnya.

Air mani, dikatakan dr Yayan tidak terlihat bisa jadi karena proses visum dilakukan saat jasad korban sudah mulai mengeras dan hampir membusuk.

"Sudah meninggal 72 jam baru jasad korban ditemukan, jadi saat kita visum kondisinya sudah bengkak dan ada hewan-hewan seperti semut dan lainnya. Makanya air mani tidak terlihat," tambahnya.

Namun demikian, pada jasad korban dijelaskan dr Yayan ditemukan tanda kekerasan tumpul, luka lecet dan luka terbuka berukuran 9 cm.

"Namun belum bisa dipastikan apakah luka akibat kekerasan ini yang menyebabkan kematian korban. Untuk memastikan meninggalnya karena gantung diri atau sudah meningal baru digantung harus dilakukan autopsi," pungkas dr Yayan.

Untuk diketahui, sebelumnya masyarakat Kelurahan Teluk Pinang, Kecamatan Gaung Anak Serka (GAS), Inhil digegerkan dengan penemuan seorang pria tergantung di pohon kelapa, Sabtu (20/10/2018).

Pria bernama Erizun itu ditemukan sudah dalam kondisi tidak bernyawa dengan leher yang terikat dengan tali. ***